Dengan menggunakan media sosial, produk-produk UMKM akan cepat dikenal
Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri, Jawa Timur mendukung langkah digitalisasi pada aktivitas perdagangan ekonomi di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri sebagai upaya meningkatkan layanan pada usaha pemilik usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan di Kabupaten Kediri masih banyak produk-produk UMKM yang masih kesulitan dalam hal pemasaran. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya memanfaatkan media sosial untuk mengenalkan produknya.

"Dengan menggunakan media sosial, produk-produk UMKM akan cepat dikenal oleh masyarakat dan secara otomatis akan laku," katanya, di Kediri, Senin.

Ia juga mengatakan selain media massa, kemasan produk yang bagus dan menarik juga berperan besar. Untuk itu, pemkab juga mendampingi pemilik UMKM agar produk yang dijualnya juga mempunyai kualitas dan kemasan yang bagus.

"Kemasan yang bagus merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen untuk membelinya," kata dia.

Di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, program digitalisasi juga sudah terealisasi. Aktivitas ekonomi masyarakat banyak yang memanfaatkan layanan digital, sehingga lebih cepat dalam transaksi dan saling memudahkan antara penjual dan pembeli.

Pihaknya juga mengapresiasi digitalisasi di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri tersebut. Terlebih lagi, kawasan itu terkenal ke berbagai pelosok negeri, termasuk didatangi dari luar negeri.

"Dengan program digitalisasi di kawasan ini sangat potensial, terlebih di masa pandemi saat ini," kata dia.

Pemimpin BNI Kantor Cabang Kediri Enrico Annas mengatakan layanan digitalisasi dari BNI di Kampung Inggris, Pare, Kabupaten Kediri itu sudah berlangsung sekitar satu tahun lalu.

Ia mengatakan, Kampung Inggris Pare merupakan suatu area yang sangat unik. Seluruh penduduknya sangat peduli dan mudah beradaptasi untuk berbahasa Inggris.

"Dengan kemudahan mereka beradaptasi melakukan komunikasi bahasa Inggris, sangat memungkinkan untuk membuat Kampung Inggris menjadi kampung digital. Jadi membuat masyarakat menggunakan transaksi e-Channel yang sangat sesuai dengan kondisi pandemi sekarang. Transaksi cashless dan tidak ada sentuhan fisik dapat mengurangi penularan COVID-19," kata dia.

Enrico menambahkan, pihaknya sangat berminat berkolaborasi dengan Pemkab Kediri di sektor industri rumah tangga dan UMKM, khususnya untuk meningkatkan usaha mereka, terlebih lagi di area Kampung Inggris, Pare.

Pemasaran produk nantinya tidak hanya menjangkau luar Kabupaten Kediri saja, melainkan juga bisa hingga luar negeri.

"Keberadaan cabang BNI di luar negeri dapat menjadi etalase sekaligus channel distribusi untuk pemasaran produk unggulan UMKM Kabupaten Kediri," kata dia.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, juga selalu mendorong para pedagang memanfaatkan transaksi digital sebagai upaya mencegah dan meminimalisasi kontak dalam transaksi bisnis, terlebih lagi saat pandemi COVID-19.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Sofwan Kurnia mengemukakan program digitalisasi pasar ini merupakan salah satu wujud komitmen untuk meningkatkan sinergi dalam mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.

"Dengan program digitalisasi pasar ini diharapkan dapat semakin mengakselerasi implementasi teknologi digital dalam berbagai sektor, sehingga dapat mendukung berbagai program pemulihan ekonomi, khususnya terhadap UMKM sebagai penyangga perekonomian nasional," katanya.

Dengan digitalisasi, masyarakat dapat meminimalisasi kontak dalam bertransaksi, karena seluruh pedagang melayani transaksi menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard).

Selain contactless, lanjutnya, keberadaan QRIS juga mampu menjadikan semua transaksi tercatat dan langsung masuk rekening, membantu terbentuknya profil UMKM dan pedagang ketika mengajukan pembiayaan, serta terhindar dari risiko uang palsu. Terlebih lagi saat ini masih pandemi COVID-19, sehingga sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 bisa memanfaatkan transaksi digital.
Baca juga: 1.400 rumah tak layak huni di Kampung Inggris Pare akan direvitalisasi
Baca juga: FKB Kampung Inggris Kediri sediakan santapan buka dan sahur

 

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021