Jakarta (ANTARA) - Pebalap timnas paracycling Indonesia Muhammad Fadli Imammuddin finis di peringkat kesembilan dari 18 peserta di nomor Invidual Time Trial (ITT) putra pada Kejuaraan Dunia Paracycling Cascais Portugal, Jumat.

Dalam kompetisi yang berlangsung di Sirkuit Estoril itu, Fadli merampungkan balap sepanjang 33,6km  dengan catatan waktu 49,47 detik, demikian menurut catatan resmi Cascais Paracycling dalam laman resminya.

Posisi pertama diduduki pebalap George Peasgood dari Inggris dengan catatan waktu 45,02 menit, atau 04,45 menit lebih cepat dibandingkan Fadli.

Baca juga: Paracycling: wakil Indonesia di Paralimpiade tunggu kejuaraan Portugal

Selain Fadli yang berlaga di sesi ITT MC4, Timnas Paracycling juga menurunkan Marthin Losu yang berlomba di sesi ITT MC5 dan finis di peringkat 15 pada hari yang sama.

Marthin, yang bersaing dengan 20 peserta lainnya, mencatatkan waktu 53,31 menit. Catatan waktu yang diperoleh Marthin selisih 10,09 menit dari Daniel Abraham Gebru yang finis pertama dengan catatan waktu 43,22 menit.

Kompetisi yang menjadi bagian dari kualifikasi Paralimpiade Tokyo 2020 ini berlangsung pada 9-13 Juni di Cascais, Portugal, dan diikuti sebanyak 270 peserta dari 39 negara.

Sebelumnya, Pelatih dan Koordinator Timnas Paracycling Indonesia Fadilah Umar menuturkan kejuaraan dunia di Cascais merupakan kompetisi penting untuk memastikan lolos atau tidaknya ke Paralimpiade.

Meski Indonesia mendapat satu slot khusus, namun timnas secara resmi belum memastikan wakilnya di Paracycling Paralimpiade Tokyo. Kendati begitu, Fadli digadang menjadi tumpuan timnas untuk berlaga di Jepang.

"Atlet yang kami unggulkan ya Fadli. Dari awal memang ada satu slot untuk tiap negara, kami andalkan Fadli karena dia atlet nasional yang bisa bersaing di peringkat 10 dunia, khususnya di nomor trek," kata Fadilah.

Baca juga: Paracycling harap bisa ke Tokyo berlaga di Paralimpiade perdana
Baca juga: Indonesia tambah tiga wakil ke Paralimpiade Tokyo
Baca juga: NPC Indonesia belum ajukan anggaran untuk Paralimpiade Tokyo

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021