Birokrasi 4.0 bertujuan untuk mencapai empat indikator, yakni percepatan layanan, efisiensi layanan, akurasi layanan, fleksibilitas kerja, dan dampak sosial
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan pelatihan dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2021 untuk menciptakan SDM aparatur berkelas dunia dengan kompetensi kerja keras, pelayanan masyarakat, dinamis, terampil, dan memiliki kemampuan dalam penguasaan iptek.

"Pengembangan kompetensi SDM aparatur dilaksanakan untuk mewujudkan visi Presiden. Saat ini, pemerintah gencar memperbaiki kinerja ASN secara digital, sejak tahap rekrutmen untuk mendapatkan orang-orang terpilih atau Smart ASN yang akan menggerakkan sistem pemerintahan di Indonesia," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan di Jakarta, Sabtu.

Arus menyampaikan Smart ASN yang menguasai teknologi dapat mendukung sistem pemerintahan ke birokrasi 4.0, yang tentu beriringan dengan revolusi industri 4.0.

"Semua jenis layanan publik yang diselenggarakan pemerintah akan berbasis digital dan terintegrasi dan diimbangi dengan keamanan siber yang mumpuni, sehingga dibutuhkan SDM aparatur berkualitas untuk menanganinya," ujar Arus melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Kemenperin konsisten sediakan SDM kompeten sektor industri

Menyambut era birokrasi 4.0, alur birokrasi menjadi lebih pendek dan jam kerja ASN menjadi lebih fleksibel.

"Birokrasi 4.0 bertujuan untuk mencapai empat indikator, yakni percepatan layanan, efisiensi layanan, akurasi layanan, fleksibilitas kerja, dan dampak sosial," katanya.

Untuk itu, Kemenperin memberikan pelatihan dasar (latsar) bagi 348 CPNS dari seluruh unit kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Pelaksanaan latsar dibagi menjadi sembilan angkatan bagi seluruh CPNS Kemenperin yang direkrut pada tahun 2020," kata Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan SDM Aparatur (Pusbindiklat SDMA) Kemenperin Dadi Marhadi.

Pelatihan dasar ini dilaksanakan dengan sistem hybrid atau memadukan proses belajar daring dan luring.

Pertama, seluruh peserta akan mengikuti massive open online course (MOOC) yang merupakan pembelajaran mandiri dengan cara login ke http://ikk-pusaka.lan.go.id/ pada website Lembaga Administrasi Negara (LAN), dilanjutkan dengan pelaksanaan distance learning pada platform Learning Management System (LMS) yang dikembangkan oleh Pusbindiklat SDMA Kemenperin selama 21 hari.

Tahapan selanjutnya adalah habituasi atau pelaksanaan aktualisasi peserta di unit kerja masing-masing selama satu bulan.

Terakhir, peserta akan mengikuti pembelajaran klasikal (tatap muka) di BPSDMI untuk memperoleh pendalaman dan penguatan dari fasilitator atas agenda pelatihan serta melakukan seminar laporan hasil aktualisasi.

Latsar CPNS merupakan bagian dari tahapan peningkatan kompetensi menuju Smart ASN yang diselenggarakan oleh BPSDMI Kemenperin, bekerja sama dengan LAN.

Adapun materi yang diajarkan antara lain Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Analisis Isu Kontemporer, Kesiapsiagaan Bela Negara, Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, dan Pelayanan Publik.

Materi tersebut guna mendukung para ASN nantinya dalam menjalankan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa.

Baca juga: Lewat PIDI 4.0, Kemenperin akselerasi pengembangan SDM industri
Baca juga: 334 peserta lulus CPNS Kemenperin

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021