Jakarta (ANTARA) - Sebuah jurnal medis Inggris menyerukan "diskusi global" untuk membahas apa yang harus dilakukan dengan Olimpiade Tokyo, yang akan dibuka bulan depan di tengah pandemi virus corona, sekaligus mengkritik organisasi kesehatan global karena sebagian besar diam soal isu tersebut.

Dalam tajuk rencana tertanggal Sabtu, The Lancet mengatakan bungkamnya Organisasi Kesehatan Dunia dan badan kesehatan besar lainnya, seperti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, adalah bentuk "pengingkaran tanggung jawab" karena Olimpiade dan Paralimpiade dapat mengakibatkan penyebaran virus di Jepang dan negara lain.

Jurnal tersebut juga menyatakan tidak adanya kewajiban vaksinasi dan mempertemukan 15.000 atlet, serta ofisial, staf pendukung dan jurnalis dari seluruh dunia itu dapat menciptakan bibit wabah baru ketika para peserta kembali ke negara mereka masing-masing.

"Pertandingan itu mungkin juga berdampak buruk terhadap situasi COVID-19 di Jepang," tulis jurnal tersebut, dikutip dari Kyodo, Senin.

Dalam waktu sekitar 40 hari menjelang pembukaan Olimpiade, Tokyo tetap memberlakukan status keadaan darurat untuk menurunkan jumlah kasus COVID-19.

Baca juga: Tokyo akan vaksinasi 18.000 pekerja dan relawan Olimpiade  
Baca juga: Biden tegaskan dukungan untuk Olimpiade Tokyo 


Pakar perawatan kesehatan di Jepang menyatakan keprihatinannya tentang Olimpiade yang terus berlanjut, sementara survei menunjukkan penentangan publik terhadap penyelenggaraan ajang bergengsi tersebut cukup tinggi.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang telah berulang kali menegaskan Olimpiade Tokyo dapat diadakan musim panas ini dengan menerapkan langkah-langkah yang memadai untuk mencegah penyebaran virus corona.

The Lancet berpendapat diskusi pada skala global harus dilakukan saat ini sebab Olimpiade dijadwalkan akan dibuka pada 23 Juli. 

"Semua negara memiliki kepentingan dalam pandemi COVID-19 dan keamanan pertandingan, namun diskusi sebagian besar berada di tangan IOC dan pemerintah Jepang," kata jurnal tersebut.

"Risiko dari Olimpiade, dan bagaimana mereka dikelola, membutuhkan pengawasan dan persetujuan yang luas."

Penyelenggara Olimpiade pekan ini akan menerbitkan versi ketiga dari buku pedoman yang menguraikan langkah-langkah mitigasi virus corona dan memberikan informasi terkait lainnya. 

Baca juga: Sekolah-sekolah di Jepang mundur dari program penonton Olimpiade 
Baca juga: PM Inggris tawarkan dukungan untuk Olimpiade Tokyo 
Baca juga: 76 persen atlet telah lolos ke Olimpiade Tokyo 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021