Washington (ANTARA) - Gedung Putih akan mempertimbangkan pembicaraan antara Presiden Joe Biden dan mitranya dari China, Xi Jinping, saat kedua negara itu berselisih soal berbagai isu termasuk HAM, menurut pejabat senior AS pada Kamis.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan mengatakan bahwa kedua pemimpin itu akan "mengetahui di mana kita berada dalam hubungan."

Beijing geram dengan komunike yang dikeluarkan atas desakan Biden melalui para pemimpin Kelompok Tujuh pada Minggu. Komunike itu mengecam China atas isu HAM di wilayah Xinjiang dan Hong Kong sementara juga menuntut investigasi penuh dan menyeluruh asal mula virus corona di China.

"Secepatnya kami akan duduk untuk menemukan modalitas yang tepat bagi kedua presiden untuk terlibat," kata Sullivan melalui panggilan konferensi di hadapan wartawan.

"Bisa jadi melalui panggilan telepon, bisa jadi pertemuan di sela-sela KTT internasional lainnya, bisa jadi melalui apapun."

Biden dan Xi keduanya diperkirakan akan menghadiri pertemuan G20 pada Oktober di Italia, lokasi yang memungkinkan untuk pembicaraan seperti itu. Menurutnya, tidak ada keputusan akhir yang telah dibuat.

Ditanya apakah ia akan meminta Xi agar mendesak investigasi asal mula COVID-19, Biden pada Rabu mengatakan kepada awak media: "Kami saling mengenal dengan baik; kami bukan teman lama. Ini hanya murni pekerjaan."

Sumber: Reuters
Baca juga: Presiden China akan ikuti KTT perubahan iklim atas undangan Biden
Baca juga: Biden sebut China akan tanggung akibat dari tindakan terkait HAM
Baca juga: Xi beritahu Biden konfrontasi China-AS jadi bencana untuk kedua negara

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021