Setelah dilakukan pengemasan bareh Solok ini, diharapkan ke depannya tidak hanya pengusaha besar yang mendapat untung, namun petani juga dapat menikmati
Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, Sumatera Barat mengelola pengemasan beras atau bareh Solok yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerah itu.

"Setelah dilakukan pengemasan bareh Solok ini, diharapkan ke depannya tidak hanya pengusaha besar yang mendapat untung, namun petani juga dapat menikmati," kata Wali Kota Solok, Zul Elfian Umar di Solok, Sabtu.

Ia berharap pengemasan beras Solok tersebut dapat terwujud sehingga ke depannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Selain itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Kota Solok untuk meningkatkan kesejahteraan petani ialah menjalin kerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya di Jakarta.

"Dalam rangka menjalin kerja sama Pemkot Solok mengadakan kunjungan kerja ke PT Food Station Tjipinang Jaya yang diterima langsung oleh Direktur Utama Pamrihadi Wiraryo bersama jajaran direksi Food Station di Jakarta," kata dia.

Zul mengapresiasi PT Food Station Tjipinang Jaya karena telah memberikan kesediaan dan peluang untuk pengelolaan beras Solok sehingga telah memiliki indikasi geografis.

"Melihat sampel beras Solok yang telah dikemas oleh FS ini, merupakan harapan dan kebanggaan tersendiri bagi kami. Tentunya harapan ini bisa terwujud hendaknya," ucap zul.

Selain itu, Pemkot Solok akan melakukan langkah-langkah sebagaimana yang telah disarankan PT Food Station yang merupakan BUMD DKI Jakarta agar nantinya dapat dikongkritkan lebih lanjut dengan kerja sama.

Sebelumnya, Direktur PT Food Station Pamrihadi Wiraryo mengatakan berdasarkan hasil kunjungan timnya ke Kota Solok terkait proyek kerja sama beras Solok.

Menurut dia,  covarage area beras Solok IG untuk wilayah Kota Solok seluas 593,57 ha di Kecamatan Lubuk Sikarah dan 225,75 Ha untuk Kecamatan Tanjung Harapan.

Setelah dilakukan uji sampel, beras anak daro dan cisokan untuk uji standard quality premium. Namun saat ini baru yang melewati jenis beras Anak Daro yang berada di Kota Solok.

Pamrihadi juga mengatakan dari hasil kunjungan tersebut yang akan menjadi kendala diantaranya padi yang ada saat ini masih banyak yang belum murni, ketergantungan dengan tengkulak, proses panen masih secara manual, proses pengeringan dan produksi beras masih secara konvensional.

Untuk menjalin kerja sama perlu dilakukan pembentukan dan penunjukan badan usaha, ketersediaan benih murni, pendataan lahan petani yang sesuai indikasi geografi, tersedianya infrastruktur pasca panen (Dry dan Rice Mill Unit).

Selain itu, PT Food Station akan membantu dalam hal kerja sama alih ilmu dan teknologi.

Baca juga: Pesantren Ramadhan wujudkan Solok jadi Kota Beras Serambi Madinah

Baca juga: Dinas Pangan Kota Solok prioritaskan mutu dan keamanan pangan

Baca juga: Penyebaran bibit ikan di Solok Selatan deteksi pencemaran

 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021