Padang (ANTARA News) - Kapolda Sumbar, Brigjen Pol.Andayono, menyatakan pelaku perampokan ATM di Kampus Universitas Bung Hatta belum dipastikan terkait jaringan teroris.

"Kita belum memastikan pelaku perampokan ATM terkait jaringan teroris,"kata Kapoda Sumbar, Brigjen Pol.Andayono, Sabtu, sehubungan tertangkapnya tujuh pelaku perampokan ATM di Kampus Universitas Bung Hatta.

Tujuh pelaku perampokan yang ditangkap adalah Ikhsan (28) warga Gasang Gadang, Pariaman, Bento (34), warga Lampung, Pak De (30) warga Lampung, Hendra (26) warga Jambi, Sudriman, Chairil, Rahmat.

Polisi masih menyelidiki dan mendalami keterangan dari para pelaku perampokan yang tertangkap tersebut.

"Untuk mengungkap apa pelaku perampokan tersebut terkait jaringan teroris, Polda Sumbar berkoordinasi dengan Densus 88 yang disebut Kapolda Sumbar sebagai pasukan elite yang menentukan keterkaitan pelaku perampokan dengan jaringan teroris.

"Biarlah Densus 88 yang mengungkap apa pelaku perampokan yang tertangkap tersebut terkait jaringan terori," katanya.

Dia mengatakan, awalnya polisi berhasil menangkap enam orang pelaku perampokan ATM itu Sabtu sekitar pukul 14.00 WIB di kawasan perbukitan Jorong Surau Baru, Nagari Pakan Senayan, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam.

Menurutnya, saat disergap, terjadi aksi tembak-tembak antara polisi dengan pelaku perampokan.

"Namun satu persatu pelaku perampokan ATM tersebut berhasil dilumpuhkan petugas," katanya.

Tiga orang perampok tewas tertembak timah panas saat disergap, tiga lagi kritis menjalani perawatan di rumah sakit Bhayangkara Polda Sumbar, sedangkan satu orang lbernama Rahmat menyerahkan diri, katanya.

Dia menambahkan, polisi masih mengejar teman pelaku perampokan yang melarikan diri ketika disegap.

Petugas sudah mengetahui identitas pelaku perampokan kabur yang melarikan diri itu.

"Kemanapun melarikan diri pasti akan dikejar, kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Polda Riau kemungkinan kabur ke daerah Pekanbaru, untuk menangkap mereka," katanya.

Selaian menangkap pelaku perampokan ATM, polisi juga menyita sejumlah barang bukti hasil kejahatan, yakni uang tunai sebesar Rp 300 juta, satu unit mobil nomor polisi BA 1283 QH, tabung gas, selpon, senjata api jenis Bareta dan amunisi. (*)

ANT/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010