Seperti selama ini diinginkan Presiden Joko Widodo, terciptanya ketahanan pangan di masyarakat sehingga Indonesia tidak perlu bergantung lagi pada impor
Pekanbaru (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi meninjau panen raya jagung hibrida dengan cara mekanisasi alat pertanian yang dilakukan oleh petani anggota Koperasi Riau Tani Sejahtera (RTBS) di Kelurahan Agrowisata, Pekanbaru, Riau, Senin.

Wamentan Harvick mengatakan panen raya 70 ton jagung hibrida pada lahan seluas 10 hektare tersebut bisa mendukung ketahanan pangan Pekanbaru.

"Seperti selama ini diinginkan Presiden Joko Widodo, terciptanya ketahanan pangan di masyarakat sehingga Indonesia tidak perlu bergantung lagi pada impor, dan impor itu sudah seperti kebiasaan (harus ditinggalkan) dan harus berpihak kepada petani," katanya.

Wamentan diperlihatkan mekanisasi panen jagung menggunakan mesin hervester, memisahkan batang jagung dengan bongkol jagung.

Selain itu, Wamentan Harvick, didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, dan Wali Kota Pekanbaru Firdaus, juga menyaksikan petani mengoperasikan mesin yang mampu memilah bongkol jagung menjadi pipil jagung serta penggunaan mesin untuk menanam bibit jagung di lahan pertanian.

Menurut Harvick, Pekanbaru sudah melakukan modernisasi pertanian sehingga bisa meningkatkan pendapatan.

"Persoalan utama pertanian di Riau bagaimana membangun kepercayaan petani pada pemerintah, sehingga petani nyaman, produksi akhirnya juga meningkat, dan tentu saja surplus," jelas Harvick.

Sementara itu, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Afrizal Nasution mengatakan rata-rata produksi pertanian di Riau tahun 2020 mencapai 39.714 ton atau memiliki kapasitas 47 ton per Ha dengan luas tanam 14.800 Ha.

"Ke depannya, para petani, koperasi, bisa menjalin kerjasama dengan BUMD maupu BUMDes di Riau," katanya.

Sedangkan Wali Kota Pekanbaru Firdaus menjelaskan sesuai namanya, Kelurahan Agrowisata, maka kawasan ini akan menjadi wilayah agrowisata dan penanaman pertanian, seperti jagung dilakukan Koperasi RTBS.

"Panen jagung ini merealisasikan ketahanan pangan yang dilakukan petani dan masyarakat, didukung peran para penyuluh pertanian serta pemerintah," katanya.

Ketua Koperasi Riau Tani Berkah Sejahtera Irvan Kasogi mengatakan koperasinya melakukan mekanisasi pertanian tanaman jagung di atas lahan seluas 500 Ha.

"Satu set alat mekanisasi ini bisa maksimal bekerja di lahan 100 hektare dan kita menargetkan 500 Ha," jelasnya.

Baca juga: Wamentan minta pemda bangun kepercayaan petani tingkatkan produksi
Baca juga: Mempertanyakan wacana subsidi harga gabah bagi petani
Baca juga: Kementan dukung pengembangan "food estate" di Sumsel

Pewarta: Frislidia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021