Pariaman (ANTARA) - Sejumlah komunitas seni di Sumatera Barat (Sumbar) melaksanakan pertunjukan kesenian Minangkabau di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Kota Pariaman guna menghibur warga binaan di lembaga tersebut karena sudah lama tidak bertemu keluarganya akibat pandemi COVID-19.

"Kegiatan ini berangkat dari kepedulian pelaku seni tradisional yang mengetahui tidak ada kegiatan kunjungan keluarga sehingga menggugah hati mereka untuk memberikan hiburan," kata Kepala Lapas Klas II B Pariaman, Eddy Junaedi usai pelaksanaan pertunjukan kesenian di Lapas Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan karena kepedulian seniman tersebut maka banyak pihak yang mendukung kegiatan itu baik dari sponsor maupun dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumbar serta Pemerintah Kota Pariaman.

Dukungan tersebut karena semenjak pandemi dan mungkin hingga pandemi berakhir Lapas Pariaman tidak bisa menerima kunjungan dari keluarga warga binaan.

Baca juga: Lapas dan rutan di Bandung Raya batasi kunjungan pada Siaga 1 COVID-19

Baca juga: Komisi III DPR: Lapas harus bebas dari penularan COVID-19


"Sekarang mereka hanya bisa komunikasi melalui telepon video yang kami sediakan," katanya.

Melihat antusias dari warga binaan tersebut pihaknya ingin kegiatan itu juga dilaksanakan di kemudian hari sehingga dapat mengurangi beban pikirannya dalam menghabiskan masa tahanan.

Sementara Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengapresiasi pihak Lapas dan seniman dalam memberikan hiburan yang hal ini menunjukkan keakraban antar warga binaan serta dengan petugas Lapas.

"Selama ini, baru kali ini kegiatan yang luar biasa yang dilaksanakan di Lapas," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya kegiatan dan program yang dilakukan di Lapas Pariaman maka warga binaan dapat menyadari dan memahami upaya yang dilakukan sehingga menjalankan hukuman dengan sabar dan tawakal.

"Warga binaan ini melakukan kekhilafan sebagai seorang manusia, namun kami yakin mereka adalah orang yang baik," ujarnya.

Namun, ia berharap setelah warga binaan yang selesai melaksanakan hukuman nantinya tidak lagi melakukan pelanggaran hukum.

Pimpinan salah satu komunitas seni di Pariaman Darak Badarak, Ribut Anton Sujarwo mengatakan pihaknya ingin memberikan hiburan kepada warga binaan karena melihat banyak yang bermenung akibat tidak bisa bertemu dengan keluarganya.

Ia menyampaikan ke depan dengan adanya penampilan tersebut warga binaan dapat ikut serta dalam sejumlah program yang sedang dirancang pihaknya.

"Sasaran kami warga binaan Lapas Pariaman yang tampil pada kegiatan Kementerian Hukum dan HAM," ujarnya.*

Baca juga: Jumlah kasus COVID-19 di Lapas Rajabasa Bandarlampung bertambah 55

Baca juga: 88 napi dan tiga pegawai Lapas Rajabasa-Lampung positif COVID-19

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021