Kuala Lumpur (ANTARA) - Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan ekspedisi Barokah Jaya Abadi (BJA) mengirimkan bantuan logistik kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di Kampung Sungai Penchala, Kuala Lumpur, Rabu (23/6), yang terkurung akibat kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD).

Kawasan Sungai Penchala dikurung dengan kawat berduri oleh aparat keamanan sedangkan warga dilarang keluar masuk karena sebagian penghuninya terindikasi positif COVID-19.

Sepanjang tempo PKPD di kawasan tersebut Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) telah melakukan tes swab kepada 307 orang dan 46 orang diantaranya dinyatakan positif COVID-19.

KKM kemudian menghentikan PKPD Rabu (23/6) dan menyatakan trend kasus telah menurun, klaster sudah terkawal sedangkan semua kasus positif telah menerima perawatan.

"Alhamdulillah saudara-saudara pekerja migran dari Madura dinyatakan negatif COVID-19 sedangkan beberapa saudara kita dari Kerinci ada yang terkena namun kami tetap belum bisa bekerja karena lockdown," ujar seorang pekerja migran dari Bangkalan di Kampung Sungai Penchala.

Remittance Representative Malaysia BRI, Dicki A Ghaniy dan pimpinan BJA, Zaini, secara langsung menyerahkan bantuan logistik di kawasan tersebut yang diterima perwakilan pekerja.

"Tujuan pemberian bantuan sosial ini adalah sedikit meringankan situasi teman-teman pekerja yang ada di tempat ini. Sebagaimana diketahui telah dilakukan lockdown terutama di daerah Penchala ini dimana mereka terkena PKPD sehingga benar-benar tidak bisa keluar dan otomatis tidak bisa bekerja sehingga kita tergerak memberikan bantuan," ujar Remittance Representative Malaysia BRI, Dicki A Ghaniy.

Sebelum ke Sungai Penchala mereka sebelumnya telah mengirimkan logistik ke WNI terdampak total lockdown atau pembatasan pergerakan penuh di Simpang Balak Kajang, Negara Bagian Selangor, Bukit Serdang, Razak Mansion Sungai Besi dan kongsi atau tempat tinggal pekerja di Sungai Besi.

Salah seorang pekerja yang tinggal di Razak Mansion Sungai Besi, Imad, mengatakan sudah satu bulan dirinya tidak kerja dan perusahaan tempat mereka bekerja hanya memberikan uang RM15 per hari.

"Saya pekerja lift di Cheras. Sekarang libur. Alhamdulillah dengan pemberian bantuan ini. Semoga lancar," katanya.

Sebanyak 350 paket telah dikirimkan oleh kedua perusahaan selama dua hari untuk membantu dampak lockdown yang berlangsung 1 hingga 28 Juni 2021.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur, KAHMI salurkan logistik ke WNI terdampak "lockdown"
Baca juga: Ribuan TKI terkena "lockdown" Malaysia akan pulang via Pelabuhan Dumai
Baca juga: PCIM Malaysia bikin baksos bantu WNI kena lockdown

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021