Jakarta (ANTARA) - Emiten transportasi PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) melanjutkan momentum positif dengan membukukan pertumbuhan laba 6,91 persen pada kuartal I 2021 menjadi Rp3,88 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp3,63 miliar.

Sepanjang 2020, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 33,65 persen dari Rp5,06 miliar pada 2019 menjadi Rp 6,76 miliar.

Direktur Utama PT Putra Rajawali Kencana Tbk Ariel Wibisono dalam pernyataan di Jakarta, Rabu, mengatakan selain karena kenaikan pendapatan, peningkatan laba bersih juga dikarenakan efisiensi yaitu dengan melakukan pemilihan komoditas yang tepat dan menyinergikan alat angkut.

"Masa pandemi pada tahun 2020 memberikan tantangan yang cukup berat bagi korporasi. Kita tahu bahwa ekonomi nasional maupun global mengalami tekanan yang besar, tidak terkecuali industri transportasi logistik. Kami  menyikapi situasi ini dengan melakukan berbagai inisiatif serta strategi," ujar Ariel.

Laba perusahaan ditopang oleh pendapatan yang mengalami peningkatan sebesar 8,47 persen dari Rp88,46 miliar pada 2019 menjadi Rp 95,96 miliar. Sedangkan pada tiga bulan pertama tahun 2021, pendapatan perseroan mencapai Rp40,1 miliar atau naik 9,53 persen periode yang sama tahun sebelumnya Rp36,62 miliar.

Tahun 2021, perseroan membidik kenaikan pendapatan 50 persen dan laba 100 persen. Peningkatan kinerja tahun 2021 akan didorong datangnya 155 truk yang terlambat datang akibat pandemi tahun 2020.

Dengan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham, perseroan sudah mendatangkan 50 unit truk pada 2020, sehingga total armada tahun lalu sejumlah 205 truk. Tahun 2021, total armada yang dimiliki ditargetkan 360 unit truk.

"Penambahan aset ini perlu langkah strategis, kami memang sudah siapkan agar bisa membagikan dividen pada tahun 2023, sehingga kami melakukan banyak strategi, sinergi dan bahkan konsolidasi dengan perusahaan saudara yang sudah memiliki izin multimoda," kata Ariel.

Selain itu, PURA juga akan memperluas pasar di luar Pulau Jawa, meningkatkan penggunaan teknologi dalam usaha logistik, menggunakan armada truk terbaru, serta menurunkan biaya operasional.
Baca juga: Pelaku usaha transportasi ubah strategi bisnis saat pandemi
Baca juga: Prospek bisnis sistem pembayaran transportasi dinilai menjanjikan
Baca juga: Transportasi jadi sektor menjanjikan untuk kerja sama Indonesia-Ceko

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021