Sebagai generasi rasional dan adaptif, anda harus mampu melakukan kreasi dan inovasi dalam membuka peluang untuk bersama-sama memulihkan situasi perekonomian negara kita,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak sebanyak 1.235 lulusan Sekolah Perikanan Usaha Menengah (SUPM) di lingkup KKP yang baru diwisuda untuk turut membantu memulihkan kondisi perekonomian nasional.

"Sebagai generasi rasional dan adaptif, anda harus mampu melakukan kreasi dan inovasi dalam membuka peluang untuk bersama-sama memulihkan situasi perekonomian negara kita," kata Menteri Trenggono dalam acara Wisuda Daring Nasional Satuan Pendidikan Menengah Lingkup KKP, Senin.

Trenggono mengucapkan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan proses pendidikan formal dengan beragam bentuk evaluasi di dalamnya.

Baca juga: KKP kembangkan Akademi Komunitas Kelautan Perikanan di Sulawesi Tengah

Menteri Kelautan dan Perikanan menyebutkan sistem pendidikan boarding school dengan kurikulum berbasis kompetensi teaching factory dilaksanakan oleh satuan pendidikan lingkup KKP agar dapat menghasilkan lulusan karakter unggul sehingga menjadi tenaga profesional serta wirausahawan yang bisa mengembangkan industri kelautan dan perikanan.

Ia juga menyatakan bahwa berbagai satuan pendidikan bertanggung jawab menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan mengantisipasi kemajuan Iptek yang sangat dinamis.

Untuk itu, ujar dia, dalam menghadapi berbagai tantangan yang akan dihadapi setelah lulus, untuk dapat ditaklukkan dengan bekal pengetahuan hard skill dan soft skill yang telah diperoleh selama masa pendidikan.

Menteri Trenggono juga mengajak lulusan untuk mewujudkan program prioritas KKP saat ini, yaitu peningkatan PNBP perikanan tangkap untuk kesejahteraan nelayan, peningkatan budi daya perikanan untuk peningkatan ekspor, serta pembangunan kampung perikanan berbasis kearifan lokal.

Baca juga: Menteri Kelautan: Ekonomi biru perlu didukung penguatan riset

Acara Wisuda Daring Nasional dilakukan terhadap total 1.235 orang yang terdiri atas 89 wisudawan SUPM Ladong Aceh, 140 wisudawan SUPM Pariaman Sumbar, 148 wisudawan SUPM Kotaagung Lampung, 163 orang wisudawan SUPM Tegal Jateng, 123 wisudawan SUPM Pontianak Kalbar, 163 wisudawan SUPM Bone Sulsel, 165 wisudawan SUPM Waiheru Maluku, 169 orang wisudawan SUPM Sorong Papua Barat, dan 75 wisudawan SUPM Kupang NTT.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja mengungkapkan bahwa satuan pendidikan KKP menggunakan sistem pendidikan vokasi dengan pendekatan teaching factory, di mana porsi praktiknya mencapai 70 persen, sementara teori sebesar 30 persen.

“Sekolah kami itu sekolah praktik, 30 persen di kelas, 70 persen di lapangan. Jadi kalau Bapak, Ibu lihat sekolah kami kelasnya sedikit, tapi lainnya adalah pabrik-pabrik yang istilah kami teaching factory, termasuk tambak, pabrik pengolahan, dan lain-lain," paparnya.

Mengenai peserta didiknya, Sjarief menuturkan bahwa untuk anak pelaku utama dan usaha kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudi daya, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam, diberikan kuota khusus.

Bahkan, lanjutnya, dalam rangka mendukung program prioritas yang menjadi terobosan utama KKP Tahun 2021-2024, pihaknya meningkatkan kuota bagi anak-anak tersebut dari 50 persen menjadi 75 persen untuk menempuh studi di satuan pendidikan KKP.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021