Jakarta (ANTARA) - Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, per Kamis, berkurang 54 orang, apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya, Rabu (30/6). 

"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif (COVID-19) di Tower 4, 5, 6 dan 7 sebanyak 7.113 orang, sementara jumlah semula (satu hari sebelumnya) 7.167 orang. Ada pengurangan jumlah pasien rawat inap sebanyak 54 orang," kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Ia juga menyampaikan terhitung sejak 23 Maret 2020 sampai 1 Juli 2021, atau dalam periode lebih dari satu tahun, jumlah pasien yang dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet mencapai 105.272 orang.

Dari jumlah itu, 97.071 pasien COVID-19 telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit, sementara 937 pasien dirujuk ke rumah sakit lain.

Sejauh ini, Aris Mudian mencatat jumlah pasien meninggal di RS Darurat Wisma Atlet per 1 Juli 2021 ada 151 orang.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 bertambah jadi 239.368 orang
Baca juga: Penerima vaksinasi COVID-19 lengkap capai 13,47 juta orang


Dalam kesempatan yang sama, Aris juga menyampaikan perkembangan situasi di Wisma Atlet Pademangan, khususnya Tower 8 yang menjadi tempat isolasi mandiri pasien COVID-19 tanpa gejala.

Per 1 Juli 2021, jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet Pademangan sebanyak 824 orang, sementara pada Rabu ada 828 orang. Artinya, ada pengurangan empat pasien dalam waktu 24 jam terakhir.

Sejauh ini, total pasien yang menjalani isolasi di Tower 4,5,6,7,8 Wisma Atlet Pademangan ada sebanyak 7.937 orang. Ada pengurangan sebanyak 58 orang apabila dibandingkan dengan angka pada satu hari sebelumnya 7.995 orang.

Kemudian di Rumah Susun Nagrak, khususnya Tower 1, 2, dan 3, jumlah pasien yang menjalani isolasi per 1 Juli 2021 sebanyak 1.510 orang, sementara pada Rabu (30/6) ada 1.268 orang.
Artinya, ada penambahan sebanyak 242 orang di Rusun Nagrak dalam waktu 24 jam terakhir.

Sejak Rusun Nagrak beroperasi pada 28 Juni sampai 1 Juli, total ada 2.016 orang yang menjalani isolasi di tempat tersebut. Dari angka itu, 410 orang telah menyelesaikan masa isolasi dan 10 orang lainnya dirujuk ke RS lain.

Ia menjelaskan, per 1 Juli, Tower 1 RSDC Rusun Nagrak resmi beroperasi sebagai tempat perawatan pasien COVID-19.

Baca juga: Satgas: Vaksinasi efektif kendalikan kasus COVID-19 di Bali
Baca juga: Bogor berlakukan penyekatan total kendaraan bermotor


Sementara itu di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, per Kamis, ada 228 orang yang menjalani rawat inap.

"Pasien rawat inap ada 228 orang, yang di antaranya 152 orang pria dan 76 perempuan. 228 pasien itu seluruhnya terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.

Kepala penerangan Kogabwilhan I TNI itu mencatat ada penambahan jumlah pasien rawat inap di RSKI Pulau Galang dalam waktu 24 jam terakhir sebanyak 63 orang.

"Pasien rawat inap per 1 Juli 2021 sebanyak 228 orang, semula (satu hari sebelumnya) 165 orang. Ada penambahan jumlah pasien rawat inap sebanyak 63 orang," kata dia menegaskan.

Terhitung sejak 12 April 2020 sampai 1 Juli 2021, RSKI Pulau Galang telah menerima total 14.293 pasien. Dari jumlah itu, 6.726 pasien telah dinyatakan sembuh, 42 pasien dirujuk ke rumah sakit lain, dan 7.297 pasien suspek telah selesai menjalani perawatan, terang Kolonel Marinir Aris Mudian, Kamis.

Sejauh ini, RSKI Pulau Galang belum melaporkan adanya pasien COVID-19 yang meninggal sejak rumah sakit itu beroperasi selama lebih dari satu tahun.

Baca juga: Satgas: Zona merah Jatim geser ke Banyuwangi, Bondowoso, Kota Madiun
Baca juga: Satgas minta masyarakat petakan risiko aktivitas tekan COVID-19

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021