Dhaka (ANTARA) - Bangladesh dapat menerima 1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dari fasilitas berbagi vaksin global COVAX bulan ini, dan Serum Institute of India dapat melanjutkan pasokan mulai Agustus.

Bangladesh yang berpenduduk padat sangat membutuhkan vaksin karena lonjakan infeksi telah menyebabkan rumah sakit penuh dan menghabiskan pasokan oksigen medis.

"Kami mungkin menerima 1 juta dosis dari COVAX bulan ini," kata Menteri Kesehatan Bangladesh Zahid Maleque kepada wartawan pada Selasa, tanpa merinci apakah vaksin itu akan diproduksi oleh Serum Institute of India (SII).

Dia mengatakan SII dapat melanjutkan pasokan langsung Covishield, versi berlisensi dari AstraZeneca yang diberikan ke Bangladesh mulai bulan depan. Produsen India termasuk SII, pemasok utama COVAX, menghentikan semua ekspor vaksin pada pertengahan April untuk memenuhi permintaan lokal karena infeksi melonjak.

"Kami diberitahu bahwa mereka (SII) akan mulai mengirimkan dosis vaksin pada Agustus. Mereka belum menentukan jumlah dosis tetapi meyakinkan kami bahwa itu tidak akan kecil," kata Maleque.

Seorang juru bicara SII tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. SII mengatakan pada Mei bahwa pihaknya berharap untuk memulai kembali ekspor hanya pada akhir tahun ini.

Bangladesh memiliki kesepakatan untuk 30 juta dosis Covishield dengan SII tetapi hanya menerima 7 juta, yang telah digunakan untuk mengimunisasi penuh sekitar 3 persen dari 170 juta penduduknya.

Negara ini sangat membutuhkan 1,5 juta dosis untuk mengimunisasi penuh penerima dosis pertama lainnya, dan telah meminta bantuan dari Amerika Serikat, Kanada, dan lainnya.

Bangladesh juga telah menerima 2 juta dari 15 juta dosis vaksin Sinopharm yang telah dipesan, serta 2,5 juta dosis vaksin Moderna, dan 100 ribu vaksin Pfizer melalui COVAX.

"Sangat penting bahwa negara-negara kaya berbagi lebih banyak vaksin dengan Bangladesh dalam beberapa hari dan minggu mendatang untuk membantu menghindari kengerian yang disebabkan oleh COVID-19 di India," kata Sanjeev Kafely, kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Bangladesh.


Sumber: Reuters
Baca juga: Kurang pasokan, Bangladesh setop pemberian vaksin dosis pertama
Baca juga: Produsen vaksin India tunda pasokan ke penjual swasta di Bangladesh
Baca juga: Bangladesh beli 30 juta dosis vaksin AstraZeneca dari India

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021