Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi bergerak menguat di tengah koreksi bursa saham Asia.

IHSG dibuka menguat 8,77 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.052,8. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,35 poin atau 0,4 persen ke posisi 845,21.

"Memperoleh arahan positif dari indeks-indeks Wall Street dan mayoritas indeks di Eropa pada perdagangan Rabu kemarin, IHSG diperkirakan kembali bergerak sideways di atas level psikologis 6.000 pada perdagangan hari ini," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Dari eksternal, ekspektasi penurunan tingkat inflasi di AS dapat menahan nilai tukar rupiah di bawah level psikologis Rp14.500 per dolar AS. Hal itu dapat memberikan sentimen positif bagi IHSG, terutama ke sektor perbankan.

Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 menjadi 3,7 persen hingga 4,5 persen (yoy), dari perkiraan sebelumnya di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 4,5 persen pada skenario moderat yang bisa terjadi bila puncak penyebaran COVID-19 terjadi pada pekan kedua Juli 2021 dan kemudian berangsur turun.

Terkait penanganan COVID-19 di Indonesia, pemerintah menerapkan pengetatan PPKM mikro di 43 daerah di luar Pulau Jawa dan Bali pada 6-20 Juli 2021.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 150,43 poin atau 0,53 persen ke 28.216,52, indeks Hang Seng turun 342,58 poin atau 1,23 persen ke 27.618,04, dan indeks Straits Times terkoreksi 8,3 poin atau 0,26 persen ke 3.133,3.

Baca juga: IHSG ditutup melemah, investor khawatir pemulihan ekonomi global

Baca juga: Kasus harian COVID-19 tembus 31.000 kasus, IHSG berpotensi melemah

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021