Pemerintah juga mendatangkan 7.100 unit konsentrator oksigen dan menyiapkan 7 unit generator oksigen
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengungkapkan upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan obat-obatan menyusul terus meningkatnya kasus COVID-19 di Tanah Air.

Dedy mengungkapkan, dengan penambahan kasus yang tinggi setiap harinya, diperkirakan suplai oksigen yang dibutuhkan akan terus meningkat hingga sekitar 1.700 ton per hari di tanggal 20 Juli mendatang. Dibutuhkan pula sekitar 4.700 konsentrator oksigen untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

"Koordinator PPKM Darurat Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan) telah meminta kepada Kemenperin untuk segera merealisasikan ketersediaan oksigen dan menemukan solusi terbaik bagi permasalahan produksi oksigen, isotank dan tabung oksigen. Dengan demikian, kita harapkan semua dapat berjalan maksimal pada hari Minggu, 11 Juli 2021," katanya dalam keterangan pers virtual, di Jakarta, Kamis.

Dedy melanjutkan, Koordinator PPKM Darurat juga telah meminta Kemenperin untuk menyiapkan tiga unit kapal untuk memastikan ketersediaan liquid oxygen bagi yang dapat dipenuhi melalui pasokan industri lokal maupun dengan cara impor.

Pemerintah juga mendatangkan 7.100 unit konsentrator oksigen dan menyiapkan 7 unit generator oksigen.

"Pesan Koordinator PPKM Darurat jelas dan tegas, mudahkan semua aturan untuk kelancaran suplai oksigen dan harus sesuai dengan acuan harga yang telah ditetapkan. Tidak ada korupsi! Hukuman pasti menanti bagi mereka yang melanggar hukum dan hukuman akan diperberat apabila mereka mengeksploitasi penderitaan masyarakat Indonesia," tegasnya.

Baca juga: Luhut minta penambahan oksigen untuk pasien COVID-19 dipercepat
Baca juga: NasDem puji kebijakan pengadaan oksigen tangani pasien COVID-19

Terkait persediaan obat-obatan dalam masa PPKM Darurat ini, lanjut Dedy, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa stok obat-obatan cukup.

Ada pun terkait kondisi beberapa tempat yang memang mengalami kekosongan, Kementerian Kesehatan sedang bekerja keras untuk segera memenuhi kebutuhan tersebut. Kemudahan seperti penyediaan mekanisme Skema Akses Spesial atau SAS juga akan disiapkan segera oleh Badan POM untuk memudahkan akses terhadap obat tersebut.

"Upaya dan ikhtiar kita untuk mengadakan obat-obatan dan oksigen ini akan menambah tingkat kesembuhan yang sekarang berada di kisaran 82 persen. Kami ingatkan bahwa tingkat kesembuhan kita pernah di atas 90 persen," katanya.
Baca juga: Anggota DPR Mufti Anam minta kepastian stok obat pemulihan COVID-19
Baca juga: Anggota DPR minta BUMN farmasi lakukan pengawasan obat saat pandemi


Dedy memastikan, pemerintah tidak hanya akan mempercepat pengadaan obat dan oksigen tetapi juga telah meminta Kabareskrim Polri untuk menyelidiki potensi penimbunan obat-obatan.

"Sekali lagi, mereka yang menari diatas penderitaan orang banyak adalah musuh bagi masyarakat," tegasnya.

Penambahan pasien baru Covid-19 hingga Kamis (8/7) pukul 12:00 WIB mencapai sebanyak 38.391 orang. Penambahan ini kembali menembus rekor kasus baru Covid-19. Dengan begitu total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 2.417.788 orang.

Sementara itu, tercatat ada 852 kasus kematian baru, sehingga totalnya 63.760 orang. Di sisi lain, sebanyak 21.185 pasien tercatat sembuh hari ini sehingga totalnya menjadi 1.994.573 orang. Ada pun kasus aktif tercatat sebanyak 359.455 orang.
Baca juga: Mendagri sempurnakan Inmendagri PPKM darurat
 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021