Jakarta (ANTARA) - Uji klinik fase 2b/3 vaksin COVID-19 GX-19N yang dikembangkan PT Kalbe Farma dan Genexine dari Korea Selatan akan dilangsungkan di Indonesia dengan melibatkan 1.000 orang subjek penelitian berusia 18 tahun ke atas.

"Harapannya enam bulan (rampung)," kata Ketua Tim Peneliti Uji Klinik Vaksin GX-19N Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, dalam konferensi pers daring, Jumat.

Dia mengatakan pengujian ini diharap sudah bisa dimulai pada akhir Juli 2021. Iris menjelaskan, uji klinik vaksin GX-19N ini bertujuan melihat efikasi, keamanan dan kemampuan vaksin untuk mencetuskan kekebalan tubuh terhadap infeksi COVID-19.

RSUPN Ciptomangunkusumo menjadi rumah sakit pusat rujukan, sedangkan penelitian sebagian besar berlokasi di Jakarta, kemudian Bekasi, Depok, Yogyakarta, Solo dan Klaten. Lokasi penelitian berada di FKIF Ukribad Jakarta Barat, Klinik Utama Fakhira Sawah Lunto Jakarta Selatan, Klink Utama Fakhira Jagakarsa Jakarta Selatan, Klinik Utama Fakhira Jatiasih Bekasi, Klinik Satelit UI Makara Depok, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, RSUD Dr. Moewardi Solo dan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Di Korea Selatan, uji klinik fase ketiga masih berjalan dan rencananya ada 30.148 orang di dunia yang mengikuti uji klinis, 1000 diantaranya ada di Indonesia.

Dia menjelaskan, vaksin GX-19N berbasis DNA dan mengkode lebih banyak antigen virus, sehingga berpotensi menghasilkan antibodi (humoral) dan merangsang imunitas seluler (sel T) yang tinggi. Sehingga, diharapkan vaksin ini bisa memberi perlindungan lebih lama dalam tubuh terhadap COVID-19.

Vaksin ini diharapkan bisa memberi perlindungan terhadap varian-varian baru COVID-19. Sebab, vaksin ini tidak cuma menginduksi respons sel T terhadap protein spike, tetapi juga menginduksi respons sel T spesifik protein Nukleokapsid yang lebih sedikit mengalami mutasi dari waktu ke waktu.

Baca juga: Turki umumkan uji coba tahap III vaksin COVID dalam negeri

Selain itu, vaksin GX-19N berpotensi bisa diberikan kepada orang yang punya gangguan sistem imunitas karena tidak mengandung adjuvant, zat tambahan dalam vaksin yang meningkatkan imunogenisitas.

"Dari data keamanan tahap I dan tahap IIa, vaksin GX-19N menunjukkan hasil yang aman dengan gambaran efek simpang sifatnya ringan dan sementara," jelas dia.

Vaksin diberikan ke dalam otot dengan alat khusus sehingga komponen DNA dalam vaksin lebuh mudah masuk ke sel. Alat suntik khusus yang sudah disiapkan dari Korea ini diharapkan bisa membuat pembentukan antibodi jadi lebih baik. Vaksin berbasis DNA ini juga disebut lebih stabil dan bisa disimpan dalam suhu 2-8 derajat celcius.

Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk., Irawati Setiady, berharap kehadiran vaksin ini jadi secercah harapan di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda di Indonesia.

"Diharapkan ini bisa mengatasi varian baru COVID-19 yang makin merebak," kata Irawati.

Genexine telah berkomitmen untuk menyuplai sebanyak 10 juta dosis vaksin GX-19N ke Indonesia, juga melakukan transfer teknologi agar vaksin ini nantinya bisa diproduksi di Indonesia.

"Semoga Kalbe bisa berkontribusi lewat kerjasama riset dan produksi vaksin COVID-19, dan memberikan harapan untuk Indonesia dan kita semua untuk bisa keluar dari pandemi."

Baca juga: China siap uji klinis 22 calon vaksin COVID-19

Baca juga: Brazil izinkan vaksin Butanvac untuk uji klinis pada sukarelawan

Baca juga: Erick Thohir berduka atas meninggalnya ketua uji klinis vaksin Sinovac


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021