Jakarta (ANTARA) - Berbelanja sayur dan buah secara daring menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk tetap menaati aturan selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dilakukan.

Head of Marketing Communications Sayurbox Oshin Hernis menyampaikan kiat untuk berbelanja daring khususnya sayur dan buah di situasi yang mengharuskan anda beraktivitas dari rumah saja.

Baca juga: Tren belanja bahan makanan daring saat Ramadhan, produk segar juaranya

“Untuk saat ini baiknya menyusun daftar dan membeli kebutuhan (sayur dan buah) untuk persiapan selama seminggu atau tujuh hari ke depan. Itu diulangi sampai PPKM selesai. Kita tidak tahu PPKM darurat ini sampai kapan, meski yang pertama ini sampai 20 Juli, tapi ada baiknya persiapkan seperti itu. Semoga tidak diperpanjang,” kata Oshin dalam konferensi pers virtual, Jumat.

Selain menyiapkan daftar yang akan dibeli, masyarakat yang akan berbelanja daring pun diingatkan untuk selalu menyesuaikan dana atau budget yang dimiliki sebelum berbelanja.

Pastikan dana itu cukup dan tidak dihabiskan secara berlebihan.

Untuk mendukung masyarakat tetap mematuhi aturan, Sayurbox pun berkomitmen memastikan kesegaran dari bahan- bahan pangan seperti sayur, buah, dan daging yang dijualnya selama PPKM darurat ini dapat dimiliki oleh pembelinya dengan kualitas terbaik.

“Kita siapkan layanan instan atau pun next day. Untuk instan atau Sayurkilat itu bisa diantar sekitar 2 jam dari pemesanan. Sementara untuk yang next day itu bisa untuk belanja dalam jumlah besar persiapan stok di rumah. Kita pastikan fresh karena kita ambil langsung dari petani- petaninya,” kata CEO dan Co-founder dari Sayurbox Amanda Susanti.

Baca juga: Empon-empon hingga jeruk laris manis dibeli daring selama PPKM darurat

Selain itu, Sayurbox juga membantu memperpendek rantai distribusi dari petani ke konsumen sehingga dapat mengurangi pemborosan bahan makanan atau food waste.

Tercatat selama empat tahun menjalankan bisnisnya, Sayurbox bisa mengurangi potensi food waste lebih baik dibandingkan dengan rantai distribusi sayur dan buah tradisional.

Jika dibandingkan, rantai distribusi sayur dan buah tradisional menyebabkan food waste yang sangat besar hingga 30- 50 persen sementara Sayurbox berhasil menekan angka itu hingga lima persen.

“Kami saat ini menargetkan bisa mencapai 2 persen saja, ini juga membantu kami mengurangi jejak karbon karena kita langsung mengambil dari para petaninya,” ujar Amanda.

Saat ini layanan Sayurbox tersedia di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan Bali.


Baca juga: Platform daring Sayurbox merambah ke Surabaya dan Bali

Baca juga: Sayurbox tambah mitra penuhi tingginya permintaan saat WFH


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021