Jakarta (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri meminta kontingen yang akan menghadiri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua berkoordinasi dengan otoritas keamanan daerah asal untuk mengamankan penginapan atlet.

Meski keamanan di Papua telah dijamin, setiap kontingen diharapkan membawa pengamanan masing-masing. Sehingga, Irjen Pol Fakhiri mengatakan pengamanan yang digelar oleh Polda Papua dapat berfokus pada pengamanan di luar wilayah penginapan atlet, termasuk venue pertandingan.

"Kita dari Polda Papua sudah meminta kepada bapak Kapolri untuk meneruskan kepada semua kontingen-kontingen yang akan hadir di tanah Papua, begitu juga berkoordinasi dengan kepolisian dan kodam setempat, untuk membawa pengamanan internal dari daerah masing-masing," kata Fakhiri dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Rabu.

"Kalau dari Jawa Timur, berarti berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Timur dan Pangdam. Silakan membawa pengamanan internal dari sana untuk mendampingi kontingen dari Jawa Timur, tentunya sampai di Jayapura akan berkoordinasi dengan kami," lanjut dia. 

Baca juga: Menpora pastikan persiapan PON Papua berjalan lancar 

Secara umum untuk pengamanan PON XX Papua, Irjen Pol Fakhiri menyatakan telah membangun komunikasi intens dengan berbagai pihak, mulai dari TNI, pemerintah daerah hingga Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON).

"Kita bersyukur sampai dengan hari ini, terkait dengan semua bagian pembangunan venue-venue ini bisa berjalan dengan baik, dan secara keseluruhan bisa siap untuk menyelenggarakan PON yang kurang lebih 80 hari lagi akan hadir di tanah Papua," ujar Fakhiri.

Meski begitu, Kapolda Papua membenarkan bahwa gangguan keamanan memang sempat terjadi, namun jauh dari tempat penyelenggaraan PON XX, yakni kota Jayapura, kabupatan Jayapura, kabupaten Mimika dan kabupaten Merauke.

"Memang betul ada gangguan, tetapi itu bukan di tempat-tempat klaster penyelenggaraan PON, dan itu juga intensitasnya sudah lebih berkurang ke 0,2 persen, jadi tidak terlalu besar, dan jauh dari empat kluster ini," tutur Irjen Pol Fakhiri.

Lebih lanjut, Kapolda Papua mengungkapkan telah menyiapkan personel untuk mengamankan jalannya PON XX yang akan digelar pada 2-15 Oktober 2021. Meski begitu, dia juga berharap peran serta kepala daerah untuk membantu tugas TNI-Polri dalam menjaga keamanan.

"Kita telah menghitung dengan baik, khususnya pengamanan di tanah papua, sekitar kurang lebih 8.394 personil TNI-Polri ditambah dengan mitranya bisa kita lakukan pergelaran baik di masing-masing kabupaten," ungkap Fakhiri.

Baca juga: PON Papua pertandingkan 10 cabang olahraga eksibisi 
Baca juga: Menpora: pemerintahan akan contoh sistem Olimpiade Tokyo untuk PON XX 


Dalam kesempatan yang sama, Bupati Merauke Romanus Mbaraka menegaskan gangguan keamanan tidak terjadi di seluruh wilayah Papua.

"Tidak pernah ada kejadian yang menonjol di sini, apalagi menyangkut disintegrasi," tegas Romanus.

Perihal kesiapan venue, Romanus memastikan sebagian besar venue sudah berada pada tahap akhir atau finishing touch. Salah satu venue, yakni cabang olahraga bermotor, arena balap telah dilakukan uji coba beberapa kali.

"Pada dasarnya, kami sudah siap hampir 95 persen lebih, tinggal finisihing di beberapa tempat atau beberapa venue yang perlu dilaksanakan, dan target kita bulan Agustus semua sudah siap untuk ditempati, baik fasilitas penginapan maupun venue yang ada," pungkas Romanus. 

Baca juga: Menpora: Persiapan PON Papua sudah mencapai 90 persen 
Baca juga: Presiden Jokowi akan putuskan kehadiran penonton PON XX pada September 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021