Jakarta (ANTARA) - Sejumlah selebritis penggiat lingkungan mengungkapkan kebiasaan mereka yang secara sadar menerapkan gaya hidup tidak konsumtif sebagai bentuk tanggung jawab untuk membantu menjaga lingkungan.

"Kalau aku kuncinya beli yang awet, karena aku suka dikasih barang secara turun temurun. Aku hidup di keluarga yang punya banyak anak perempuan dan aku sendiri punya anak perempuan. Jadi bisa gantian pakainya," kata salah satu pendiri gerakan  Trio Gelang Harapan Janna Soekasah yang hadir dalam talk show virtual “Hidup Sederhana dan Sadar Penuh dengan #BeliYangBaik” digelar WWF Indonesia dan Ashta District 8 diakses di Jakarta, Minggu.

Janna menjelaskan cara dirinya untuk tidak konsumtif biasanya dengan memilih membeli barang yang awet atau tahan lama. Dirinya menyadari kehidupan perkotaan yang serba cepat dan praktis mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif, yang akhirnya memiliki dampak lingkungan yang signifikan.

Sebagai pebisnis di industri mode, Janna mengaku sadar dampak lingkungan yang dapat dihasilkannya. Karenanya, dirinya memutuskan berinovasi membuat pakaian dengan menggunakan sisa-sisa kain sebagai bahan baku produksi dalam dunia mode yang digelutinya.

"Sebagai pelaku industri, berangkat dari kesadaran akan dampak lingkungan yang disebabkan industri 'fashion', kami berinovasi salah satunya dengan memanfaatkan sisa kain sebagai bahan baku produksi. Dengan demikian, kami harap dapat berkontribusi pada penghematan sumber daya alam dan mengurangi limbah industri," kata Janna.

Musisi Nugie yang sudah sejak lama dikenal sebagai selebriti penggiat lingkungan pada kesempatan yang sama ikut berbagi cara untuk menjaga lingkungan. Pelantun tembang Teman Baik, Tertipu dan Burung Gereja itu mengaku selalu melihat harga dan bertanya kembali kepada diri sendiri sebelum memutuskan membeli suatu barang.

Pemilik nama lengkap Agustinus Gusti Nugroho itu mengaku melakukan hal tersebut untuk meyakinkan diri apakah barang tersebut memang diperlukan atau tidak.

Sama seperti Nugie, Komika Rin Hermana mengaku melakukan hal yang sama yakni dengan membeli barang yang memang diperlukan.

"Kalo dari kacamata anak kos beli 'aja' barang yang perlu. Yang diinginkan belum tentu diperlukan. Beli yang perlu-perlu 'aja'. Kalau ada yang diinginkan tanya dulu ke diri sendiri ini tahan lama enggak nih? Kalau enggak ya enggak usah karena cuma 'menuhin' kamar 'doang'," kata pemilik nama lengkap Muhammad Fadjrin Hermana Putra itu.

Baca juga: WWF: Earth Hour penting untuk pembentukan karakter pemuda
Baca juga: KKP gandeng WWF latih pengelola kawasan konservasi perairan daerah

 

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2021