26 atlet, 16 pelatih dan 10 ofisial akan terbang ke Jepang dalam tiga hari ke depan
Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengizinkan Tim Pengungsi Olimpiade datang ke Tokyo menjawab spekulasi terkait partisipasi mereka setelah adanya temuan satu kasus COVID-19 di antara ofisial yang sedang menjalani pemusatan latihan di Qatar.

Sebanyak 26 dari 29 atlet yang tergabung dalam Tim Pengungsi sebelumnya harus menunda keberangkatan mereka ke Tokyo awal pekan ini akibat temuan kasus positif virus corona.

“26 atlet, 16 pelatih dan 10 ofisial akan terbang ke Jepang dalam tiga hari ke depan,” kata IOC seperti dikutip Reuters, Minggu.

Baca juga: Tim pengungsi Olimpiade tunda ke Jepang karena kasus COVID-19

“Rombongan pertama dijadwalkan tiba di Bandara Narita malam ini setelah keberangkatan mereka ke Olimpiade Tokyo tertunda.”

Tim Pengungsi Olimpiade Tokyo berjumlah hampir tiga kali lebih besar dibanding Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Para atlet yang akan bertanding menggunakan bendera Olimpiade di Tokyo itu berasal dari beberapa negara, seperti Suriah, Iran, Afganistan, Eritrea, dan Sudan Selatan. Para atlet tersebut akan bertanding pada 12 cabang olahraga.

IOC memperkenalkan Tim Pengungsi pertama kali di Olimpiade 2016 Rio guna meningkatkan kesadaran terhadap isu ketika ratusan ribu orang dari Timur Tengah melarikan diri ke Eropa untuk menghindari konflik dan kemiskinan di negaranya.

Baca juga: IPC umumkan enam atlet bergabung ke tim pengungsi Paralimpiade Tokyo
Baca juga: IOC tunjuk 29 atlet perkuat tim pengungsi untuk Olimpiade Tokyo


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021