Pamekasan (ANTARA News) - Karapan sapi memperebutkan Piala Presiden RI di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akan digelar pada tanggal 24 Oktober.

Sekretaris Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) IV Madura Tajul Arifin di Pamekasan, Senin, menjelaskan, ada sebanyak 24 pasang sapi karapan yang akan berlomba memperebutkan Piala Presiden yang akan digelar di Lapangan Stadion, Pamekasan itu.

"Sapi-sapi tersebut merupakan pasangan sapi pilihan dari empat kabupaten di Madura dan dinyatakan sebagai pemenang dalam lomba karapan sapi yang secara serentak telah digelar Minggu (9/10) kemarin," kata Tajul Arifin.

Ia menjelaskan, masing-masing kabupaten di Madura, mulai dari Bangkalan, Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep akan mengirim enam pasang sapi karapan.

"Tiga pasang sapi karapan di bagian `menang`, sedangkan tiga pasang lainnya di bagian `kalah`," katanya.

Tajul Arifin menjelaskan, pengelompokan bagian "menang" dan bagian "kalah" dalam lomba karapan sapi ini dilakukan sesuai dengan tradisi dan kebiasaan lomba karapan sapi di Madura.

"Jadi di karapan sapi itu ada bagian kalah, karena pasangan sapi karapan yang kalah dilomba lagi dengan sesama yang pasangan sapi yang kalah juga dan akhirnya menjadi juara juga. Ya juaranya, juara bagian kalah," kata Tajul Arifin.

Tajul lebih lanjut menjelaskan, selain karapan sapi yang memang merupakan kegiatan rutin tahunan, nantinya juga akan digelar pertunjukan sapi sonok di halaman Bakorwil IV Madura di Jalan Slamet Ready, Pamekasan.

Ada sebanyak 32 pasangan sapi yang akan mengikuti kontes "sapi sonok", yang rencananya akan digelar sehari sebelum pelaksanaan karapan sapi.

Menurut Tajul Arifin, sebagaimana karapan sapi, sapi sonok juga merupakan budaya asli Madura, bahkan telah dipatenkan oleh Pemkab Pamekasan sebagai hasil kreasi dan budaya warga Pamekasan.

Berbeda dengan karapan sapi yang dinilai kecepatan larinya, dalam kontes sapi sonok tersebut yang menjadi fokus penilaian panitia adalah sisi keindahan dan kerapian sapi.

Sapi dihias dan didandani dengan aneka ragam hiasan dan diiringi musik gamelan, atau yang disebut musik "saronen".

Menurut Kasi Pembinaan Seni Sejarah dan Nilai-Nilai Tradisi, Dinas Pemuda, Olah Raga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan Halifaturrahman, sapi sonok merupakan salah satu jenis kesenian di Pamekasan yang telah mendapatkan hak paten.

"Sapi sonok ini murni merupakan hasil kreasi budaya warga Pamekasan yang pada akhirnya berkembang di seluruh kabupaten di Madura," katanya menjelaskan.

Oleh karenannya, kata dia, wajar jika kontes sapi sonok juga digelar setiap tahun, sebagai karapan sapi, untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa di Madura kaya akan seni dan budaya, serta kegemaran warga Madura memelihara sapi telah menghasilkan seni budaya yang sangat menarik.
(KR-ZIZ/s018)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010