Boyolali (ANTARA) - Tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit-rumah sakit di wilayah  Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, menurun selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kata Kepala Dinas Kesehatan setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Ratri S Survivalina di Boyolali, Kamis, mengatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi pasien COVID-19 di rumah sakit sudah turun dari 89 persen menjadi 79 persen.

Tingkat keterisian tempat tidur pasien di unit perawatan intensif rumah sakit di wilayah Boyolali, ia melanjutkan, juga sudah turun menjadi 62 persen dari 73 persen.

"Kami menilai penerapan PPKM sangat efektif menurunkan laju penambahan angka kasus COVID-19 di Boyolali," kata Ratri.

Ia menambahkan, peningkatan disiplin warga dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas selama PPKM efektif menekan laju penularan COVID-19 di Boyolali.

Ratri menjelaskan, penularan COVID-19 di Boyolali tercatat memuncak pada 15 Juli 2021, saat jumlah kasus aktif COVID-19 mencapai 3.801 kasus.

Pelaksanaan PPKM, menurut dia, berkontribusi signifikan terhadap penurunan angka kasus aktif COVID-19 menjadi 2.378 kasus pada Rabu (21/7) malam.

Di Kabupaten Boyolali, menurut data pemerintah pada Rabu (21/7) malam jumlah pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 337 orang dan penderita infeksi virus corona yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 2.041 orang.

Baca juga: Baca juga:
BOR rumah sakit di Jawa-Bali menurun
BOR rumah sakit rujukan di Jawa Barat turun jadi 79 persen

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021