Jakarta (ANTARA) - Pengembang aplikasi telemedisin Good Doctor mencatat pihaknya mengalami peningkatan layanan sebesar enam kali lipat atau 600 persen terkait konsultasi untuk penanganan COVID-19.

Angka peningkatan itu dilihat dari perbandingan tahun 2020 pada saat awal pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia dengan kondisi saat ini di masa terjadinya lonjakan kasus akibat masuknya virus SARS-CoV-2 varian Delta yang angka penyebarannya lebih tinggi dari varian Alfa dan Beta.

Baca juga: Good Doctor tumbuh berlipat selama pandemi

“Kami melihat peningkatan ini sebagai kemajuan masyarakat Indonesia mulai mengadopsi layanan telemedisin. Kepercayaan masyarakat pada telemedisin pun sudah meningkat, artinya mereka sudah lebih nyaman mendapatkan akses kesehatan melalui layanan daring. Ini bukan cuma kabar baik untuk kami, tapi juga untuk pemerintah karena pergerakan masyarakat bisa ikut kami tekan dengan menghadirkan layanan ini,” kata Managing Director Good Doctor Danu Wicaksono dalam konferensi pers virtualnya, Kamis.

Lebih lanjut, Good Doctor mencatat sekitar 80 persen yang melakukan konsultasi COVID-19 merupakan masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani isolasi mandiri.

Sekira 20 persen di antaranya dirujuk melalui aplikasi untuk penanganan lebih lanjut ke rumah sakit karena terpantau mengalami perburukan gejala.

Layanan Good Doctor telemedisin yang menjadi salah satu mitra Kementerian Kesehatan dari 11 telemedisin yang ditunjuk untuk membantu penanganan pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan untuk menjalani isolasl mandiri dan menjadi mitra untuk pendistribusian paket obat dan multivitamin.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang menjalani isolasi mandiri dan mengakses layanan konsultasi telemedisin maka angka kesembuhan COVID-19 pun bisa semakin meningkat.

Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Nielsen di awal 2021, Good Doctor saat ini menjadi layanan telemedisin kedua yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.Danu menilai kondisi tersebut merupakan pencapaian yang baik karena Good Doctor sebenarnya memang layanan telemedisin yang terbilang baru karena baru beroperasi sekitar satu setengah tahun lamanya di Indonesia.

Tidak hanya dalam penanganan pasien COVID-19, Good Doctor juga ikut terlibat dalam proses percepatan pemberian vaksin COVID-19.

Terhitung hingga Juli 2021 sudah ada sekitar 200.000 penerima vaksin COVID-19 di Indonesia yang terbantu oleh layanan telemedisin Good Doctor di 12 wilayah yaitu Tangerang, Bandung, Palembang, Solo, Samarinda, Jakarta, Cirebon, Karawang, Yogyakarta, Semarang dan sejumlah kabupaten di Bali.

Dengan aktifnya keterlibatan Good Doctor dalam penanganan COVID-19 di Indonesia, asosiasi dokter Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pun memberikan apresiasi kepada layanan telemedisin yang sudah digunakan oleh 11 juta pengguna di Indonesia.

“Kami sangat menghargai dukungan penyedia layanan kesehatan swasta yang dapat membantu meringankan pekerjaan para tenaga medis dalam memberikan perawatan bagi pasien COVID-19. Good Doctor secara konsisten menunjukkan komitmen untuk mendukung upaya kami melalui penggunaan teknologi digital, yang sangat dibutuhkan oleh mereka yang hanya dapat mengakses bantuan kesehatan dari rumah mereka. Saya percaya bahwa di masa depan, peran telemedisin akan semakin penting dalam menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses bagi jutaan masyarakat Indonesia,” kata Ketua Umum PB IDI dokter Daeng M. Faqih.


Baca juga: Grab luncurkan pusat vaksinasi ramah penyandang disabilitas di Yogya

Baca juga: Good Doctor donasikan 43.000 masker untuk YKAKI

Baca juga: Perusahaan swasta berbasis digital antusiasme percepat vaksinasi


Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021