Jakarta (ANTARA) - Emiten teknologi finansial dan perdagangan elektronik PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) tetap optimistis pada prospek bisnis pembayaran digital di tengah pandemi yang masih belum kunjung mereda saat ini.

"Pandemi yang melanda dari tahun 2020 hingga sekarang ini tidak menjadi halangan untuk kami terus memanfaatkan peluang yang ada. Kami melihat peluang besar untuk tumbuh pesat pada bidang usaha pembelian produk dan pembayaran secara digital," kata Corporate Secretary HDIT Ferdiana Tjahyadi dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Sebagai salah satu pemain yang berkecimpung di sektor fintech di Tanah Air, perseroan memiliki beberapa brand melalui jaringan anak usaha antara lain EMPOSH, yaitu platform e-commerce yang ditujukkan bagi UMKM yang ingin memiliki toko daring sendiri.

Ada pula Doeku yaitu platform peer-to-peer lending yang sudah terdaftar dan diawasi OJK sebagai jembatan untuk memfasilitasi kebutuhan modal usaha para UMKM yang tidak terjangkau oleh bank dan layanan finansial. Kemudian, ada BiroPay layanan payment gateway dan switching pembayaran daring yang menghubungkan UMKM dengan perusahaan finansial teknologi.

"Dengan semua produk-produk tersebut, kami yakin mampu bersaing dengan perusahaan sejenis dan bisa menjadi leader di pasar fintech," ujar Ferdiana.

Memulai bisnis yang berfokus di Indonesia bagian timur, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2019 itu kini berkembang pesat menjadi perusahaan solusi fintech khususnya pada perdagangan elektronik dengan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, dan voucher digital.

Saat ini perseroan sudah memiliki lebih dari 200.000 agen pembayaran di seluruh Indonesia yang terdiri dari perusahaan swasta, distributor lokal, UMKM hingga perorangan. Ferdiana meyakini, dengan berbagai macam jenis usaha dan platform tersebut, perseroan bisa menjadi perusahaan yang menawarkan solusi digital kepada masyarakat dengan berbagai layanan finansial dalam ekosistem yang terintegrasi.

Ferdiana menambahkan, semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan digital, terutama saat pandemi, membuat harga saham-saham perusahaan teknologi di pasar modal terus meningkat.

Hal tersebut disebabkan adanya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap produk digital. Layanan digital saat ini semakin populer dan diminati masyarakat. Masyarakat juga lebih memilih mengurangi interaksi sosial dengan memanfaatkan platform teknologi digital yang memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan karena dapat digunakan kapan saja dan dimana saja, termasuk dari rumah sendiri.

Baca juga: 17 emiten BEI masuk dalam daftar pemantauan khusus
Baca juga: Lindungi investor, BEI bakal terapkan saham dalam pemantauan khusus
Baca juga: Erick Thohir apresiasi kreditur restrukturisasi utang Waskita Karya

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021