Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR, Kamrussamad, bersama Bank Indonesia Institut meluncurkan buku Le’Parle Covidnomics secara daring di Jakarta, Kamis, yang menuturkan cerita perjuangan merumuskan kebijakan keuangan negara dan industri keuangan dalam mengatasi krisis akibat Covid-19.

Kamrussamad selaku penulis buku Le’Parle Covidnomics menceritakan awal ditulisnya buku itu, karena kegelisahan mencari referensi tentang flu Spanyol pada 1918 yang sulit ditemukan.

Baca juga: Kebijakan relaksasi kerap disalahartikan sebagai keadaan aman

Kemudian pada awal Maret 2020, dia menginisiasi kehadiran buku inspiratif yang mengulas terkait perumusan kebijakan moneter, fiskal, mikroprudensial yang tepat dalam menghadapi dampak Covid-19.

Ia menjelaskan terdapat tiga sudut pandang dalam kompilasi pemikiran buku Le’Parle Covidnomics, yakni pengamat, birokrat dan politisi. “Jadi saya berusaha merekam kembali pemikiran dan tindakan brilian yang lahir pada zaman pandemi Covid-19 dari para tokoh-tokoh dalam buku ini. Inilah sejarah peradaban manusia zaman pandemi Covid-19,” jelas anggota Komisi XI DPR itu.

Baca juga: Peneliti Indef beri rekomendasi kebijakan saat PPKM Darurat

Ia menyatakan, buku itu menjawab keterbatasan referensi peristiwa flu Spanyol 1918, sehingga ke depan tersedia literasi bagi generasi muda indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan Indonesia di masa depan.

Dalam peluncuran buku Le’Parle Covidnomics itu, dijelaskan pula permulaan pandemi masuk ke Indonesia, dimana ditangani di pulau khusus, yaitu Pulau Natuna, di (kini) Kepulauan Riau, agaimana pemerintah menempuh berbagai cara mengatasi pandemi Covid-19.

Baca juga: Apindo minta pemerintah buat kebijakan fiskal terkonsolidasi

Salah satu langkah terobosan paling penting yang ditempuh pemerintah adalah menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19 atau dalam rangka menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan.

Dalam buku itu juga ditegaskan dampak ekonomi tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Bahkan virus ini juga sempat diremehkan di Brazil dan beberapa negara lainnya, dengan berbagai alasan pembenaran oleh pejabat-pejabat penting negara. Semuanya diceritakan dalam buku setebal 220 halaman itu.

Baca juga: Sandiaga pastikan kebijakan bagi pelaku usaha parekraf tepat sasaran

Dalam buku itu juga dilahirkan pemikiran bagaimana menghadapi pandemik khususnya pemulihan ekonomi. Bahkan penulis juga menegaskan, ada beberapa negara yang berhasil mengatasi pandemik hingga ekonominya juga sudah mulai stabil.

Dalam buku ini juga dituliskan bagaimana menghadapi dan keluar dari krisis ekonomi yang melanda. Mulai dari penyelamatan dunia pariwisata, mengamankan sektor ril dan daya beli, hingga bagaimana mengurangi rumah tangga miskin.

Pewarta: Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021