Oleh karena itu kita konsisten menjalankan blueprint pengembangan ekonomi syariah Indonesia yang menjadi referensi bagi masterplan ekonomi syariah Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi syariah pada 2020 dan awal 2021 lebih baik daripada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Di 2020 dapat dikatakan baik dari ekonomi nasional, pertumbuhan sektor ekonomi unggulan syariah mengalami kontraksi minus 1,72 persen atau lebih baik dibandingkan pertumbuhan nasional yang minus 2,07 persen,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono dalam acara pembukaan secara daring FESyar 2021 KTI, Selasa.

Kinerja ekonomi dan keuangan syariah pada kuartal I 2021, lanjutnya, juga menunjukkan perbaikan. BI mencatat adanya pertumbuhan positif 1 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Kinerja positif tersebut ditopang oleh sektor andalan ekonomi syariah, yakni pertanian, makanan halal, fesyen muslim dan pariwisata ramah muslim.

“Oleh karena itu kita konsisten menjalankan blueprint pengembangan ekonomi syariah Indonesia yang menjadi referensi bagi masterplan ekonomi syariah Indonesia,” ujar Doni.

Ia menyebutkan tiga blueprint pengembangan ekonomi syariah adalah industri halal, keuangan syariah, dan peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah.

BI mencatat makanan halal sebagai sektor unggulan ekonomi syariah Indonesia, mempunyai potensi pangsa pasar global sebanyak 13 persen. Global Islamic Economic Indicator juga mencatat bahwa industri makanan halal Indonesia berada di peringkat ke-4 dunia.

“Ini merupakan suatu peluang buat kita, diversifikasi tujuan produk kalau bisa kita perluas ke depan karena memang ekspor makanan halal di Indonesia di triwulan I 2021 sudah mencapai 10,34 miliar dolar AS,” ungkapnya.

Lebih lanjut Doni menyampaikan bahwa Bank Indonesia juga berfokus untuk mendorong keunggulan sumber daya regional agar lebih berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional. Dalam hal ini, BI memiliki tujuan untuk menciptakan high quality Indonesia product, sembari mendukung perbaikan struktur neraca pembayaran Indonesia dengan peningkatan ekspor serta mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia 2021 pun menjadi salah satu upaya Bank Indonesia untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

“Masa pandemi memang cenderung menghambat aktivitas global supply chain, tapi justru menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menghidupkan pasar lokal dan aktivitas produksi nasional,” tuturnya.

Baca juga: Festival Ekonomi Syariah 2021 KTI resmi dimulai hari ini
Baca juga: Wapres: Manfaatkan pandemi untuk tingkatkan literasi ekonomi syariah
Baca juga: Bank Indonesia nilai bisnis makanan halal menjanjikan saat pandemi


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021