Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia tergelincir pada awal perdagangan Rabu pagi, karena kota terpadat di negara itu memperpanjang penguncian untuk mengekang meningkatnya kasus COVID-19, sementara perusahaan tiang dan kabel listrik Spark Infrastructure melonjak terangkat tawaran pembelian yang lebih tinggi.

Indeks acuan S&P/ASX 200 melemah 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 7,411,9 poin pada pukul 00.56 GMT, dengan sebagian besar sektor diperdagangkan di wilayah negatif. Sehari sebelumnya, indeks S&P/ASX 200 naik 0,5 persen menjadi berakhir di 7.431,4 poin, penutupan tertinggi yang pernah ada.

Pejabat Australia mengatakan mereka akan memperpanjang penguncian COVID-19 di Sydney karena kasus baru tetap tinggi meskipun sebulan di bawah perintah tinggal di rumah yang ketat, sementara Victoria dan Australia Selatan melonggarkan pembatasan mulai Rabu.

Ekonom di Commonwealth Bank of Australia pada Rabu mendorong kembali ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada di negara itu ke Mei 2023 dari akhir 2022, mengantisipasi perlunya dukungan yang diperpanjang di tengah pembatasan virus.

Spark Infrastructure menonjol dengan lonjakan 6,0 persen menyusul tawaran manis dari konsorsium termasuk KKR yang menghargai perusahaan infrastruktur listrik itu sebesar 5,13 miliar dolar Australia (3,78 miliar dolar AS)

Di antara sub-indeks, saham teknologi turun 0,7 persen karena mereka mengikuti rekan-rekannya di Wall Street yang jatuh dari rekor tertinggi semalam.

Penambang turun lebih dari 0,5 persen, dengan saham kelas berat BHP , Rio Tinto dan Fortescue Metals Group turun antara 0,9 persen hingga 1,1 persen.

Melawan tren, subindeks industri naik sekitar 0,4 persen, dibantu oleh kenaikan 4,0 persen di ALS Ltd setelah penyedia layanan pengujian lab itu membeli 49 persen saham di perusahaan farmasi Eropa Nuvisan.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru menguat 0,3 persen menjadi 12.623,36 poin.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021