Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics melaporkan peningkatan laba penjualan lebih dari 70 persen atau 9,6 triliun won (Rp121,2 triliun) untuk periode April hingga Juni tahun ini, menurut keterangan perusahaan sebagaimana dilansir dari AFP pada Kamis.

Sementara keuntungan operasional meningkat 54,3 persen menjadi 12,6 triliun won atau sekitar Rp159,2 triliun pada kuartal kedua dari 8,1 triliun won (Rp102,3 triliun) pada tahun lalu, jumlah tersebut mendekati apa yang sudah diperkirakan oleh Samsung awal bulan ini.

Baca juga: Samsung rilis sensor gambar untuk otomotif

Produsen elektronik yang berbasis di Korea Selatan itu menyebut peningkatan pendapatan terjadi sejalan dengan kondisi pasar yang saat ini menguntungkan untuk chip memori.

Selain itu, kondisi lockdown akibat pandemi yang mengharuskan orang-orang bekerja dari rumah pun turut mendorong kenaikan permintaan atas perangkat yang didukung oleh chip memori Samsung serta serta peralatan rumah tangga seperti TV dan mesin cuci.

Perusahaan optimis untuk sisa waktu di tahun ini sambil mengantisipasi kondisi pasar dengan permintaan berkelanjutan untuk chip memori yang dibutuhkan pasar server dan seluler.

Di sisi lain, perusahaan tetap mewaspadai ketidakpastian pandemi yang belum berhenti. Perusahaan mengatakan gangguan pasokan komponen untuk produksi mungkin akan terus berlanjut.

Samsung Electronics adalah anak perusahaan unggulan dari grup Samsung yang sejauh ini merupakan bisnis raksasa yang mendominasi Korea Selatan dan dipegang oleh keluarga konglomerat (Chaebol, dalam bahasa Korea). Total omset konglomerat setara seperlima dari produk domestik bruto negara tersebut.

Baca juga: Samsung Galaxy Tab S7 FE 5G hadir untuk asah kreativitas kaum milenial

Baca juga: Samsung konfirmasi tidak ada Galaxy Note tahun ini

Baca juga: Renault akan tangguhkan produksi di pabrik Busan imbas chip langka

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021