Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Google dan Facebook akan meminta para karyawan untuk vaksinasi COVID-19 sebelum kembali bekerja di kantor.

Melansir Financial Times pada Kamis, kebijakan tersebut diberlakukan seiring dengan meningkatnya kasus baru varian Delta COVID-19 di Amerika Serikat.

Kepala eksekutif Google, Sundar Pichai mengatakan aturan wajib vaksin akan diperkenalkan di AS dalam beberapa pekan mendatang sebelum diberlakukan secara global untuk 144.000 karyawannya.

Google juga menunda pembukaan kembali kantornya sejak Rabu (28/7) hingga 18 Oktober.

Baca juga: Netflix wacanakan aturan wajib vaksin untuk aktor dan kru film di AS

Baca juga: Biden pertimbangkan wajib vaksin COVID-19 bagi pegawai federal


Pichai mengatakan kepada karyawan Google bahwa penerapan kebijakan vaksin akan bervariasi sesuai dengan kondisi dan peraturan setempat serta tidak akan berlaku sampai vaksin tersedia secara luas di wilayah tempat tinggal karyawan.

Google akan mengembangkan kebijakan pengecualian untuk orang yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis atau alasan perlindungan lainnya.

Hal serupa juga dilakukan Facebook yang mengatakan pada Rabu (28/7) bahwa mereka akan mewajibkan siapa pun yang bekerja di kantornya untuk vaksinasi, sebagaimana laporan Financial Times.

“Tentang bagaimana kami menerapkan kebijakan ini akan bergantung pada kondisi dan peraturan setempat,” kata wakil presiden bidang sumber daya manusia Facebook Lori Goler dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan punya proses tersendiri bagi mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis atau lainnya dan akan mengevaluasi pendekatan kami di wilayah lain seiring dengan perkembangan situasi,” tambahnya.

Selain Google dan Facebook, Twitter mengatakan pekerja yang datang ke kantor yang berlokasi di New York dan San Francisco perlu memberikan bukti vaksinasi pada awal pekan ini.

Di sisi lain, Amazon, yang memiliki lebih dari 1,3 juta karyawan di seluruh dunia, menolak berkomentar apakah akan mewacanakan aturan wajib vaksin untuk stafnya.

Menurut laporan, Amazon menawarkan bonus 80 dolar AS untuk pekerja di garis depan yang telah divaksinasi mulai Januari. Untuk semua karyawan, perusahaan juga memiliki program sertifikat vaksinasi internal.

Sejak awal pandemi, industri teknologi AS sudah bergerak cepat untuk melawan virus dibandingkan beberapa sektor lainnya. Mereka seringkali menjadi contoh bagi perusahaan lain.

Saat ini, varian Delta yang lebih menular telah menyebabkan peningkatan infeksi COVID-19 di seluruh AS, terutama di daerah yang masyarakatnya masih ragu dengan vaksin.

Baca juga: Berkunjung ke Raja Ampat wajib tunjukkan sertifikat vaksin COVID-19

Baca juga: Inggris berencana hapus wajib karantina bagi yang sudah divaksin penuh

Baca juga: Epidemiolog setuju sertifikat vaksin jadi syarat wajib perjalanan

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021