Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengerahkan sejumlah guru untuk membantu tenaga kesehatan melakukan vaksinasi massal di 42 sekolah.

Baca juga: Guru di Jakarta Barat bantu vaksinasi warga

Kepala Suku Dinas Pendidikan II Jakarta Barat Subaedah mengatakan 42 sekolah tersebut ditetapkan sebagai sentra vaksinasi bagi pelajar berusia 12 tahun hingga 17 tahun.

"Sebenarnya yang di data awal ada 42 sentra vaksin di empat kecamatan tapi tidak semua aktif secara serentak," kata Subaedah saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Menurut Subaedah, sentra vaksin tersebut tidak berjalan serentak lantaran petugas kesehatan datang ke setiap sekolah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Para guru yang ada di sekolah itu, lanjut Subaedah, membantu para tenaga kesehatan untuk pendataan peserta vaksin dan tugas lain yang bersifat administratif.

Dia memastikan para guru tidak turun langsung membantu tenaga kesehatan dalam proses menyuntikan cairan vaksin ke tubuh peserta.

"Jadi tenaga adminnya dibantu oleh guru. Jadi tenaga kesehatannya untuk vaksinasi karena yang bisa nyuntik kan mereka, guru kan enggak bisa nyuntik," jelas Subaedah.

Walau tidak terlibat dalam proses penyuntikan vaksin, Subaedah memastikan para guru yang bertugas menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sudah ditentukan.

Baca juga: Selama dua hari, "Vaksin Merdeka" di Jakbar diikuti 29.200 warga

Sebelumnya, beberapa kecamatan di Jakarta Barat mulai menggandeng guru untuk membantu tenaga kesehatan dalam proses vaksinasi, salah satunya di Cengkareng.

Camat Cengkareng Ahmad Faqih menuturkan sebanyak 60 tenaga pengajar atau guru dilibatkan membantu proses administrasi vaksinasi terhadap warga sekitar.

"Kami berdayakan juga teman-teman dari guru yang selama ini belum belajar tatap muka. Kami berdayakan untuk bantu vaksinasi khususnya untuk proses administrasi," kata Faqih saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (21/7).

Faqih mengaku Kecamatan Cengkareng kekurangan tenaga medis untuk menangani program percepatan vaksinasi COVID-19 sehingga merekrut tenaga pendidik.

Sejauh ini, ada 60 guru yang sudah terlibat dalam proses vaksinasi di enam kelurahan wilayah Cengkareng. Para tenaga pendidik itu bertugas pada enam kelurahan dan menjaga posko vaksin mobile yang bergerak di setiap wilayah.

"Jadi satu kelurahan ada 10 guru kita berdayakan untuk membantu proses vaksinasi," tutur Faqih.

Dia berharap para tenaga kesehatan dan guru dapat bekerja secara maksimal untuk melakukan vaksinasi masal sesuai dengan program pemerintah pusat.

Baca juga: Pemkot Jakbar nilai surat wajib vaksin di rumah makan untungkan warga

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021