Tidak cukup hanya mengatakan kami akan memprioritaskan orang-orang dengan penyakit bawaan atau kelompok esensial. Variabel lainnya musti disertakan
Buenos Aires (ANTARA) - Kampanye vaksinasi COVID-19 di Amerika Latin harus memprioritaskan kelompok-kelompok rentan seperti penduduk asli dan tunawisma, yang berisiko lebih tinggi terhadap kematian akibat virus, menurut UNESCO pada Selasa (3/8).

Tenaga kesehatan, pengajar, kaum lansia dan orang dengan penyakit bawaan menjadi prioritas dalam distribusi vaksin di Amerika Latin. Namun, kesenjangan ekonomi di kawasan tersebut juga perlu dipertimbangkan, kata pejabat UNESCO kepada Reuters.

"Ini adalah kawasan terparah di dunia yang dilanda COVID-19. Sekaligus kawasan dengan banyak kesenjangan," kata Guillermo Anllo, kepala Program Kebijakan Inovasi, Sains dan Teknologi UNESCO untuk Amerika Latin dan Karibia, dalam wawancara telepon dari kantornya di Montevideo.

Berdasarkan perkiraan UNESCO, hanya sepertiga dari populasi Amerika Latin dan Karibia akan divaksin hingga akhir tahun.

Baca juga: Kasus jenis baru COVID-19 muncul di Amerika Latin

Anllo menegaskan pentingnya kesetaraan dalam distribusi vaksin di sebuah kawasan, di mana tujuh dari 15 negara di dunia melaporkan tingkat kematian COVID-19 tertinggi.

"Tidak cukup hanya mengatakan kami akan memprioritaskan orang-orang dengan penyakit bawaan atau kelompok esensial. Variabel lainnya musti disertakan," ucap Anllo merujuk pada komunitas adat, keturunan Afro, migran dan juga tunawisma.

Argentina, Brazil dan Meksiko merupakan produsen beberapa vaksin COVID-19. Namun, sejauh ini jumlah produksi mereka belum mencukupi.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021