Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengajak pemangku kepentingan untuk memastikan kesiapan pemerintah daerah dalam menekan pertambahan zona merah COVID-19 yang berada di luar Jawa.

Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan peningkatan jumlah zona merah penyebaran COVID-19 di luar pulau Jawa dan Bali harus diwaspadai lewat kesiapan para pemangku kepentingan di daerah dan sejumlah fasilitas kesehatan beserta kelengkapannya.

"Kondisi sebaran zona merah COVID-19 di luar Jawa dan Bali harus segera disikapi dengan langkah nyata dari para pemangku kepentingan di pusat dan daerah," kata Lestari Moerdijat.

Baca juga: Kemenkes: Tren pasien rawat inap di luar Jawa-Bali meningkat

Catatan Satgas penanganan COVID-19 per 1 Agustus 2021, Minggu, telah terjadi pertambahan zona merah di tanah air menjadi 33 provinsi dengan 240 kabupaten/kota. Sepekan sebelumnya Minggu 25 Juli, zona merah tercatat di 32 provinsi dan 195 kabupaten/kota.

Meski dalam catatan tersebut kata dia jumlah zona merah tertinggi tercatat berturut-turut di Jawa Timur (32 kabupaten/kota) dan Jawa Tengah (27 kabupaten/kota) sebaran zona merah di luar Jawa dan Bali jauh lebih banyak.

Menurut Lestari kondisi tersebut harus direspon dengan segera untuk memastikan kesiapan setiap pemerintah daerah.

Rerie, sapaan akrab Lestari mengapresiasi rencana pemerintah untuk mereplikasi penanganan lonjakan kasus positif COVID-19 di Jawa-Bali guna menekan pertambahan zona merah di luar Jawa-Bali.

Namun, menurut Rerie harus diingat pula kondisi sarana dan prasarana kesehatan serta infrastruktur di luar Jawa dan Bali sangat berbeda.

Sehingga, menurut dia kesiapan setiap daerah harus benar-benar rinci untuk menjalankan strategi yang serupa dengan provinsi-provinsi di Jawa-Bali.

Upaya tersebut, kata dia untuk menghindari persoalan jika strategi yang direncanakan tidak bisa diterapkan karena terjadi kendala teknis yang tidak diantisipasi.

Jangan sampai, kata Rerie ketidaksiapan daerah di luar Jawa-Bali dalam mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 menambah daftar jumlah kematian akibat virus Corona, yang per Rabu 4 Agustus sudah menembus 100 ribu orang.

Baca juga: Menko PMK: Obat antivirus dan oksigen baiknya disediakan di puskesmas

Rerie berharap para pemangku kepentingan di pusat dan daerah benar-benar mampu berkolaborasi dengan baik, sehingga berbagai upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di tanah air bisa dilaksanakan sesuai rencana.

Dukungan masyarakat, menurut Rerie dalam bentuk menjalankan protokol kesehatan di keseharian dan kesediaan divaksin akan sangat membantu langkah-langkah pengendalian penyebaran virus COVID-19 di tanah air.

Dia mengatakan menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan serta bersedia divaksin COVID-19.

Hal itu lanjut dia merupakan upaya anak bangsa ikut berjuang membebaskan Ibu Pertiwi dari ancaman COVID-19 di masa pandemi.

Baca juga: Jateng mulai laksanakan vaksinasi "booster" untuk tenaga kesehatan
 

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021