Kuala Lumpur (ANTARA) - Departemen Hukum dan Advokasi PPI Malaysia 2020/2021 mengadakan acara Sosialisasi Empat Pilar: Penguatan Empat Pilar Kebangsaan dalam Pengamalan Kehidupan Berbangsa Generasi Muda secara daring, Sabtu.

Acara ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan mahasiswa Indonesia dalam peningkatan penalaran juga menumbuhkan semangat kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Empat Pilar Kebangsaan Negara Indonesia.

Acara dirangkai dengan Lomba Karya Tulis 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara PPI Malaysia Tahun 2021 yang diadakan sejak 15 Mei 2021 hingga 6 Agustus 2021.

Acara ini dihadiri oleh Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A selaku Ketua MPR RI 2019-2024 dan Prof. Dr. Jimly Asshidiqqie selaku Ketua Mahkamah Konstitusi RI 2003-2008.

Hadir memberikan sambutan Mokhamad Farid Ma’ruf, S.T., M.T., Ph.D selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur dan Muhammad Haidar Mohalisi selaku Ketua Umum PPI Malaysia 2020/2021 dan Karina Erianti selaku Ketua Pelaksana Sosialisasi Empat Pilar.

Bambang Soesatyo menyampaikan rasa gundah terhadap lunturnya nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda.

Dia menyatakan bahwa menurut Komunitas Pancasila Muda pada Mei 2020 setidaknya terdapat 19,5 persen generasi muda yang menganggap Pancasila tidak relevan dalam kehidupan mereka.

Dengan ini MPR RI senantiasa menjalankan program Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dengan menekankan Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai konsensus kebangsaan yang dijunjung tinggi dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa.

Sementara itu Prof. Dr. Jimly Asshidiqqie menyampaikan empat cara pandang yang harus dimiliki masyarakat Indonesia.

Baca juga: Kemenaker diminta buka kran pengiriman pekerja migran ke Malaysia


Pertama, pengakuan dan penghormatan pada pluralitas. Kedua, keharusan orientasi sikap untuk inklusivisme. Ketiga, universalisme di tengah perbedaan. Keempat nasionalisme dan konstitusionalisme sebagai pengikat kesatuan bangsa.

Dia juga menyampaikan tiga faktor kunci untuk masa depan bagi Indonesia, yang pertama harus ada keseimbangan antara peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.

Kedua, meningkatkan kuantitas sumber daya alam bersamaan dengan kualitasnya, melalui penerapan IPTEK.

Terakhir peningkatan kualitas kelembagaan keorganisasian sosial politik dan sosial ekonomi.

Baca juga: Seorang anak WNI di Malaysia yatim piatu karena COVID-19

Pada kesempatan tersebut juga mengumumkan pemenang dari Lomba Karya Tulis Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara PPI Malaysia Tahun 2021 yang sudah melangsungkan babak final pada 27 Juli 2021.

Dari hasil keputusan juri diumumkan bahwa Avuan Muhammad Rizki dengan judul Pengaruh Bhinneka Tunggal Ika terhadap Kerukunan Masyarakat Pesarean Gunung Kawi Desa Wonosari Malang 2021, Muhammad Abdi Al Akbar dengan judul Revitalisasi nilai-nilai Pancasila di Era Degradasi Ideologis, dan Suud Sarim Karimullah dengan judul Moral Values Internalization of Pancasila in the Economic System: Sebuah Respons Atas Problematika Ekonomi Indonesia, berhak mendapat gelar juara 1, 2 dan 3.

Penilaian lomba dilakukan oleh tiga dewan juri yaitu, Dr. Makmur Haji Harun selaku Dosen Fakulti Bahasa dan Komunikasi UPSI Malaysia, Inna Junaenah, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Chessa Ario Jani Purnomo, S.H., M.H. selaku Dosen Fakultas Hukum Universitas Pamulang.

Acara ini dihadiri oleh sebanyak 128 peserta yang hadir dan juga 258 viewers YouTube PPI Malaysia.


Baca juga: Gabungan Partai Sarawak dukung Muhyiddin Yassin

Baca juga: Bamsoet ajak pelajar RI di Malaysia kembangkan semangat nasionalisme

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021