Tujuannya bermain medsos, ya untuk edukasi aja agar mereka lebih cermat
Depok (ANTARA) - Dr. dr. Dhelya Widasmara Sp.KK (K) FINSDV atau biasa dipanggil dokter Lala berhasil menyabet penghargaan Rekor MURI, setelah akun media sosialnya menjadi ajang edukasi kepada warganet tentang dunia kesehatan.

"Pandemi COVID-19 memang banyak informasi yang simpang siur dan hoaks di mana-mana ya. Tujuannya bermain medsos, ya untuk edukasi aja agar mereka lebih cermat," kata dokter Lala dalam keterangan tertulisnya diterima di Depok, Minggu.

Dokter Lala, dikenal sebagai dokter modis, stylist, yang eksis di berbagai sosial media. Beragam aktivitasnya banyak dipublikasikan melalui akun media sosialnya.

Baca juga: Disinformasi masih jadi tantangan dalam edukasi protokol kesehatan

Diakuinya, sebelum pandemi COVID-19 melanda, dirinya tidak begitu familiar dengan media sosial. Malahan, akun YouTube dan Tiktok miliknya pun baru dibuat karena masa pandemi COVID-19 ini.

"Benar, akun-akun medsos baru saya buat saat pandemi ini. Ya, untuk mengisi aktivitas dan memberi edukasi saja kepada masyarakat," jelasnya.

Dokter Lala mengatakan dirinya memang memiliki sejumlah akun media sosial yang masih aktif hingga saat ini.

Beberapa akunnya yakni YouTube Dr Dhelya dengan 3,13 subscriber, Tiktok drdhelyaspkk dengan 38,6 ribu followers, dan Instagram @dhelya_spkk dengan 83 ribu followers.

Baca juga: Polri turun tangan beri edukasi antrean McD agar tidak langgar prokes

Atas dedikasinya memberikan edukasi positif kepada masyarakat, ia dan dr Listya Paramita, SpKK berhasil menyabet piagam penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas rekor Siaran Langsung Edukasi Kesehatan Kulit Terlama melalui Instagram. Diketahui, penghargaan ini diperoleh pada 27 Februari 2021.

Melalui akun Tiktoknya, Dokter Lala memberi edukasi tentang penggunaan tabung oksigen dan tips anti sesak napas tanpa tabung oksigen. Videonya viral hingga Dokter Lala diundang Insert (Trans TV) untuk kembali memberikan edukasi kepada masyarakat.

Baca juga: Emrus: Kampanye edukasi bahaya dan cegah COVID-19 perlu ditingkatkan

Diketahui, Dokter Lala dilahirkan di Malang, Jawa Timur pada 14 Agustus 1982 dari pasangan Ayahanda dr. Dadang Hendrawan, Sp.Jp (K) FIHA FiCss dan Ibunda Prof. Dr. Dewi Astuti Muchtar SH.MS.

Dokter Lala menyelesaikan Sekolah Dasar di sekolah Dasar Negeri Lawang 5 pada tahun 1988-1994, dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Malang pada tahun 1994-1997.

Lalu dirinya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Malang pada tahun 1997-2000. Kemudian melanjutkan pendidikan sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2000-2006.

Disebutkannya, ia menyelesaikan Program Pendidikan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2011, dan menyelesaikan S3 di Universitas Airlangga pada tahun 2015.

Selain meraih penghargaan Rekor MURI, Dokter Lala juga meraih penghargaan Indonesia Women Achievers Award Winner 2019 di Jakarta. "Saat ini kesibukan saya sebagai Sekretaris Clinical Research Unit (CRU) RSUD Dr Saiful Anwar Malang, Humas IDI Cabang Malang, dan pemilik Pusat Kesehatan Kulit dan Kelamin Elbe Clinic dan Skin Level Clinic Malang," katanya.

Baca juga: Cegah COVID-19, TNI gencarkan edukasi prokes pada masyarakat Aceh

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021