Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah...
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia semakin baik, dengan naiknya posisi Indonesia atas capaian perkembangan ekonomi dan keuangan syariah secara global.

"Alhamdulillah pertumbuhan di sektor ekonomi syariah di negara kita semakin menjanjikan," kata Wapres Ma'ruf Amin saat mengikuti Festival Satu Muharram 1443 H Provinsi Sumatera Barat secara virtual, Selasa.

Merujuk pada data The State of Global Islamic Indicator Report Tahun 2020-2021, Indonesia berhasil naik kelas ke peringkat empat dari sebelumnya peringkat lima pada 2019 dan peringkat 10 pada 2018.

Sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk mengembangkan sistem ekonomi syariah di berbagai daerah.

Baca juga: BI : Pertumbuhan ekonomi syariah lebih baik dari nasional

"Sudah waktunya kita berada di depan menjadi pelopor penerapan ekonomi dan keuangan syariah, yang tidak saja sesuai aturan agama tetapi juga berkeadilan, kompetitif dan menguntungkan," ujar Wapres.

Salah satu langkah besar yang diambil untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, pemerintah telah membentuk PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menjadi satu dari tujuh bank terbesar di Indonesia.

"Hadirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk dibentuk dengan total aset sekitar Rp240 triliun dan saat ini menjadi salah satu dari tujuh bank terbesar di Indonesia," ujar Wapres.

Selain itu pemerintah juga membentuk Kawasan Industri Halal (KIH) dan Gerakan Nasional Wakaf Uang untuk semakin mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah nasional.

"Pendirian Kawasan Industri Halal serta peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang diharapkan akan menjadi penggerak dalam pengembangan ekosistem halal dan memperkuat rantai nilai halal," ujar Wapres.

Baca juga: Wapres dorong transformasi wakaf ke aset bergerak

Baca juga: Gubernur Nova bertekad jadikan ekonomi syariah sumber pertumbuhan Aceh


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021