pemasaran produk dilakukan dengan memanfaatkan platform media sosial, baik Whatsapp maupun Instagram. Harga masker wajah ini dipatok Rp20.000 untuk satu produknya.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengolah limbah kulit buah mangga untuk dijadikan produk masker wajah yang diberi nama "Mango Mask Dream".

Mahasiswa tersebut, adalah Elvira Putri, Nabilah Hanuun Haniiifah, Mega Amelia Tri Adinda, Novia Parameswari Putri, dan Dita Ayu Novitasari. Mereka tergabung dalam satu tim.

Ketua tim, Elvira Putri dalam rilis yang diterima dari UMM di Malang, Selasa menjelaskan ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk mengubah limbah kulit mangga menjadi produk masker wajah.

"Pertama, mengumpulkan limbah kulit mangga, kemudian dicuci dan dikeringkan. Selanjutnya, harus melalui proses ekstraksi kulit. Hasil dari ekstraksi lalu masuk pada proses produksi formula masker hingga berakhir pada uji pengukuran pH (power of hidrogen) agar sesuai dengan pH kulit wajah," kata Elvira.

Menurut dia, tahap pengujian pH ini sangat penting agar tidak terjadi iritasi pada wajah saat menggunakannya. Selain itu, agar konsumen merasa nyaman dengan masker tersebut.

Setelah berbagai tahapan dilakukan, lanjutnya, Mango Mask Dream sudah siap untuk dikemas serta dipasarkan ke masyarakat luas.

Mahasiswa kelahiran Lumajang ini menambahkan kandungan dari kulit mangga sangat kaya akan antioksidan yang baik bagi kulit. “Sayang jika limbah kulit mangga ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Ada berbagai kandungan yang mampu membersihkan dan merawat kulit agar lebih sehat, bahkan dapat mencegah noda yang akan merusak kulit,” tuturnya.

Elvira mengatakan proses pemasaran produk ini dilakukan dengan memanfaatkan platform media sosial, baik Whatsapp maupun Instagram. Harga masker wajah ini dipatok Rp20.000 untuk satu produknya.

Ke depan, kata Elvira, ia dan timnya ingin agar ide yang muncul dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini bisa terus berkembang dan menjadi usaha yang strategis.

Ia berharap usaha ini mampu bersaing dengan produk lokal, bahkan produk internasional lainnya, apalagi produk ini adalah hasil olahan limbah yang tidak banyak orang mengetahui manfaatnya.

Tim ini menuangkan inovasinya dalam Program Kreativitas Mahasisiwa- Kewirausahaan (PKM-K). Ide itu lolos tahap pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Mei lalu.
Baca juga: Mahasiswa UMM buat masker khusus tuna rungu dari limbah sedotan
Baca juga: Mahasiswa UMM kampanyekan umbi porang gantikan nasi
Baca juga: Mahasiswa UMM rancang wastafel otomatis kaya fitur

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021