Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk berharap program restrukturisasi induk dan anak-anak usaha Waskita grup akan rampung pada tahun ini.

"Secara keseluruhan Waskita grup ini proses restrukturisasi akan selesai pada tahun 2021 dan diharapkan pada tahun 2022 Waskita sudah memulai dengan pola bisnis yang baru," ujar President Director Waskita Destiawan Soewardjono dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Destiawan mengatakan bahwa financial restructuring dilakukan terhadap induk dan anak-anak usaha Waskita Karya. Selain Waskita sebagai induk, ada Waskita Beton Precast, Waskita Realty, Waskita Toll Road dan Waskita Infrastruktur.

Baca juga: Erick Thohir apresiasi kreditur restrukturisasi utang Waskita Karya

Dua anak usaha Waskita grup yakni Waskita Realty dan Waskita Infrastruktur sudah terlaksanakan dan sudah disepakati terkait dengan restrukturisasi.

"Kemudian bagaimana dengan induk? Induk termasuk juga di Waskita Toll Road ini saling terkait termasuk juga ada di Waskita Beton Precast yang sekarang ini dalam proses untuk penyelesaian kesepakatan dalam rangka master restructuring agreement atau MRA. MRA ini kami harapkan bisa selesai pada Agustus ini dan bisa ditandatangani dengan semua kreditur," kata Destiawan.

Pada Juli lalu, Waskita telah melaksanakan dengan Himbara dan Bank Jabar atau BJB, jadi sudah ada lima yang sudah sepakat dengan program restrukturisasi.

Baca juga: Pengamat: Restrukturisasi keuangan bisa membuat Waskita lebih sehat

"Kita lagi dalam proses untuk menunggu kreditur lainnya yang kami harapkan pada Bulan Agustus ini akan selesai, sehingga pada September Waskita sudah bisa memulai aktivitasnya secara normal dan ini juga akan meningkatkan produksi Waskita pada tahun 2021," ujar Presiden Director Waskita Karya tersebut.

Kemudian, kata Destiawan, akan dilanjutkan dengan program restrukturisasi Waskita Beton Precast yang ini juga diharapkan bisa selesai pada tahun ini.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kesepakatan Waskita Karya dan lima kreditur terkait restrukturisasi utang Rp19,3 triliun.

Ia mengambil contoh pemulihan dan penyehatan di beberapa BUMN setelah restrukturisasi dan transformasi total seperti di Krakatau Steel dan PTPN yang terus dibarengi dengan terobosan sesuai roadmap.

Upaya pemulihan kondisi keuangan Waskita Karya kini memasuki fase baru setelah lima kreditor, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB), menyepakati restrukturisasi pinjaman senilai Rp19,3 triliun. Nilai ini setara 65 persen dari total pinjaman Rp29,26 triliun dari seluruh kreditur perseroan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021