Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Austria menandatangani perjanjian di bidang peningkatan kerja sama dialog antar umat beragama untuk mendorong hubungan kedua negara yang lebih baik.

Nota kesepahaman kerja sama tersebut ditandatangani disela-sela pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Austria Heinz Fischer di Istana Merdeka Jakarta, Selasa.

Presiden Yudhoyono mengatakan, kerja sama itu dapat berbentuk pertukaran pelajar ataupun kunjungan pemuka agama dari kedua negara dalam upaya membentuk dialog antar penganut agama.

"Indonesia memiliki kepercayaan bahwa kalau kerukunan dan harmoni antarbangsa dan peradaban bisa dijaga dan dijalin maka hampir pasti perdamaian dan keamanan dunia semakin baik," kata Presiden.

Ia menambahkan, "Dengan kesepakatan di antara kedua negara untuk dialog `inter faith` kita bisa menempuh banyak cara melalui pendidikan, kegiatan bersama, bisa saling mengunjungi pemimpin agama yang penting konkrit pemuka agama kita berkolaborasi."

Sementara itu Presiden Fischer mengatakan Austria telah mendorong adanya dialog antar umat beragama di dalam negeri mereka sebagai upaya untuk mendorong adanya rasa saling memahami.

"Hal tersebut kami kembangkan dengan kerja sama di bidang tersebut dengan negara lain, dan kami memilih Indonesia," paparnya.

Selain membahas mengenai dialog antarumat beragama, pertemuan bilateral kedua pemimpin juga membicarakan mengenai peningkatan kerja sama ekonomi, politik dan juga kerja sama di bidang pencegahan aksi teror.

Presiden Fischer mengundang Presiden Yudhoyono untuk berkunjung ke Austria guna meningkatkan hubungan kedua negara.

Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi oleh Menlu Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Komjen (Pol) Timur Pradopo, Menkeu Agus Martowardojo dan sejumlah pejabat lainnya.

Saat menyambut kedatangan Presiden dan Ny Fischer, Presiden didampingi oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono.
(T.P008*D013*G003/D011/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010