Apa yang ingin kami lihat adalah perempuan dan anak perempuan dapat mengakses pekerjaan dan pendidikan
Wellington (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memohon pemimpin Taliban untuk menegakkan hak asasi manusia (HAM) di Afghanistan dengan mengizinkan perempuan untuk melanjutkan pekerjaan dan pendidikan mereka.

Ardern juga meminta Taliban membiarkan orang asing dan warga Afghanistan yang ingin meninggalkan negara itu pergi. "Saya akan sekali lagi memohon kepada mereka yang membuat langkah-langkah ini dalam beberapa hari terakhir untuk mengakui apa yang telah diminta oleh masyarakat internasional—hak asasi manusia dan keselamatan rakyat mereka," kata Ardern pada konferensi pers di Ibu Kota Wellington, Senin.

"Apa yang ingin kami lihat adalah perempuan dan anak perempuan dapat mengakses pekerjaan dan pendidikan. Ini adalah hal-hal yang secara tradisional tidak tersedia bagi mereka ketika pemerintahan Taliban berkuasa ," kata dia.

Baca juga: Situasi Afghanistan memburuk, pemerintah pertahankan KBRI Kabul

Pejuang Taliban menguasai istana kepresidenan di Kabul pada Minggu malam (15/8) setelah pasukan pimpinan Amerika Serikat pergi dari Afghanistan dan negara-negara Barat bergegas mengevakuasi warganya.

Ardern mengatakan situasi di Afghanistan telah memburuk jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi warga Selandia Baru dan beberapa warga Afghanistan yang bekerja dengan badan-badan Selandia Baru.

Sekitar 37 warga Afghanistan telah diidentifikasi telah bekerja bersama Pasukan Pertahanan Selandia Baru, kata Ardern.

Upaya akan dilakukan untuk mengevakuasi mereka dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab mereka, ujar Ardern yang menambahkan bahwa pesawat militer C-I30 dan personel yang menyertainya akan dikirim untuk membantu evakuasi.

Baca juga: Puluhan negara rilis pernyataan bersama tentang Afghanistan

Taliban telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka akan melindungi kehidupan dan harta benda rakyat serta menciptakan lingkungan yang damai dan aman. Mereka juga mengumumkan pengampunan bagi siapa saja yang bekerja untuk pasukan asing pimpinan AS atau pemerintah lama.

"Seluruh dunia menyaksikan. Taliban membuat klaim tentang jenis pemerintahan yang mereka inginkan. Kami akan meminta mereka untuk mengizinkan orang-orang pergi dengan selamat," kata Ardern. "Ini bukan masalah kepercayaan—ini semua tentang tindakan, bukan kata-kata," tutur Ardern, menambahkan.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021