Ambon (ANTARA News) - Jenazah sejarawan asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Des Alwi yang meninggal dunia pada Jumat dinihari akan disemayamkan di kantor DPRD Maluku pada Sabtu (13/11) pagi.

Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Pemerintahan Cak Saimima kepada ANTARA di Ambon, Jumat, mengatakan, disemayamkannya Des Alwi di DPRD setempat sebagai wujud penghargaan pemerintah dan rakyat Maluku atas pengabdiannya kepada nusa dan bangsa selama 83 tahun hidupnya.

"Jenazah Des Alwi dijadwalkan diterbangkan dari Jakarta pada Jumat malam dan setelah tiba di bandara internasional Pattimura selanjutnya disemayamkan di kantor DPRD Maluku sebelum diberangkatkan ke Banda," ujarnya.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu telah berkoordinasi dengan pimpinan DPRD setempat untuk acara tersebut.

Gubernur Ralahalu juga dijadwalkan menjadi inspektur upacara pemakaman Des Alwi di Banda.

"Kami kehilangan salah satu putra terbaik Indonesia asal Maluku yang selama hidupnya mengabdikan diri untuk berbagai bidang," kata Saimima.

Jenazah Des Alwi untuk sementara disemayamkan di rumah duka di Jalan Biduri Blok N 1/7, Permata Hijau, Jakarta.

Des lahir di Banda Naira, 17 November 1927. Semasa hidup, Des Alwi dianugerahi penghargaan Bintang Pejuang 45, Bintang Pejuang 50, dan Bintang Mahaputra Pratama 2000.

Tokoh sejarawan asal Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah ini wafat dan meninggalkan empat orang anak masing-masing dr. Mira Alwi, Tania Alwi, Remon Alwi dan almarhum Karma Alwi serta lima orang cucu.
(L005/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010