Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyatakan titik penyekatan di sejumlah ruas jalan kota yang sudah diberlakukan sejak awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  pada 3 Juli mulai dilakukan pembukaan secara bertahap yang dimulai dari simpang Jalan Gejayan.

“Meskipun sudah dibuka, tetapi masih dilakukan terbatas sehingga tidak menambah beban kepadatan lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arief di Yogyakarta, Rabu.

Baca juga: Yogyakarta susun aturan baru pariwisata bersiap jika PPKM dilonggarkan

Sebelum dilakukan penyekatan, arus lalu lintas di simpang tiga Demangan dari arah utara masih diperbolehkan belok ke arah barat masuk Jalan Urip Sumoharjo.

“Untuk saat ini, arus lalu lintas dari utara tidak diperbolehkan belok kanan ke arah barat. Tetapi arus kendaraan dari selatan dan timur sudah diperbolehkan masuk ke Jalan Urip Sumoharjo,” kata Agus.

Pembukaan penyekatan jalan tersebut dilakukan sejak sepekan lalu dan akan dievaluasi untuk sembilan titik penyekatan lain yang masih diberlakukan di Kota Yogyakarta.

Agus mengatakan, mobilitas kendaraan dari luar daerah atau dari luar DIY ke Kota Yogyakarta belum terlalu tinggi.

“Arus lalu lintas masih didominasi mobilitas masyarakat lokal saja. Kalau nanti kami buka semuanya, justru akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap upaya penurunan kasus COVID-19 di Yogyakarta,” katanya.

Baca juga: Yogyakarta manfaatkan perpanjangan PPKM pastikan penularan turun

Pada pekan ini, tingkat mobilitas di Kota Yogyakarta pada siang hari sekitar 40 persen dan pada malam hari turun menjadi 32 persen. “Sudah ada sedikit peningkatan karena sebelumnya sekitar 30 persen,” katanya.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, pembukaan penyekatan dilakukan bertahap di ruas jalan yang dinilai tidak akan memberikan dampak signifikan pada tingkat keramaian masyarakat di kawasan tersebut.

“Untuk Malioboro juga sudah dibuka, tetapi hanya pagi sampai sore hari saja untuk memudahkan perlintasan pengguna jalan. Kalau malam ditutup kembali agar mengurangi potensi keramaian,” katanya.

Dengan masih adanya penyekatan di sejumlah ruas jalan, lanjut Heroe, menjadi pesan untuk warga agar mengurangi mobilitas di luar rumah karena kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi.

Baca juga: 60 persen warga Yogyakarta ditargetkan telah divaksinasi akhir Agustus

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021