Beijing (ANTARA) - China mengajak Pakistan dan Turki untuk bersama-sama mendukung proses transisi kekuasaan di Afghanistan setelah pasukan gerilyawan Taliban berhasil menduduki Ibu Kota Kabul.

Pembicaraan isu Afghanistan itu disampaikan Menteri Luar Negeri China Wang Yi melalui percakapan telepon dengan Menlu Pakistan Shah Mahmood Qureshi dan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, Rabu (18/8).

China dan Pakistan sudah seharusnya meningkatkan komunikasi dan koordinasi terkait isu-isu Afghanistan guna mendukung kelancaran transisi kekuasaan di negara tersebut dan perdamaian di kawasan, demikian Wang dikutip media-media China, Kamis.

Menurut dia, apa yang disebut "transformasi demokrasi" di Afghanistan terbukti tidak realistis karena hanya akan membawa konsekuensi yang tidak diinginkan.

"Ini adalah pelajaran yang bisa dipetik," ujar Wang yang juga anggota Dewan Penasihat Pemerintahan atau setingkat menko itu.

Sebagai tetangga Afghanistan, lanjut Wang, China dan Pakistan sangat memerlukan intensitas komunikasi dan koordinasi dan berperan konstruktif dalam menjaga perdamaian di kawasan.

Ia menekankan bahwa China dan Pakistan seharusnya mendorong semua pihak di Afghanistan meningkatkan solidaritas dan membangun pemerintahan yang baru dan inklusif sesuai dengan situasi di Afghanistan.

Pihaknya juga menyerukan agar gerilyawan Taliban melepaskan diri dari pasukan teroris, termasuk Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM) yang ingin memisahkan Daerah Otonomi Xinjiang dengan China.

Kepada Menlu Turki Cavusoglu, Wang berharap Taliban mewujudkan janjinya setelah para pemimpin Taliban mengirim sinyal positif ke dunia internasional. 

Baca juga: China-Tajikistan latihan antiteror saat situasi Afghanistan berubah
Baca juga: China hormati pilihan rakyat Afghanistan
Baca juga: China: Taliban diharapkan mainkan peran dalam perdamaian Afghanistan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021