Batam (ANTARA) - Satu unit kapal Vietnam mengalami mesin panas hingga terbakar dan tenggelam dalam pengejaran oleh pengawas perikanan KKP, karena mencuri ikan di Laut Natuna.

"Dalam prosesi pengejaran, satu kapal karena 'over heat' kemudian menimbulkan panas di mesinnya, timbul asap dan terbakar kemudian tenggelam," kata Dirjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin di Batam, Kepri, Jumat.

Baca juga: KRI Kerambit-627 tangkap kapal ikan Vietnam di laut Natuna Utara

Pihaknya langsung melakukan penyelamatan terhadap seluruh awak kapal dan membawanya ke Batam untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

Seluruh awak kapal yang terbakar dan tenggelam itu kini relatif dalam kondisi baik.

Upaya penangkapan kapal itu terjadi pada 17 Agustus 2021, beberapa saat sebelum detik-detik Proklamasi.

Ia mengatakan berdasarkan pemantauan menggunakan radar satelit dan perlengkapan lain, pihaknya mengidentifikasi dua kapal asing yang melakukan pencurian ikan di WPP 711 Natuna Utara, yang lokasinya jauh dari landas kontinen Vietnam.

Baca juga: KKP deportasi 34 awak kapal Vietnam

Baca juga: Nelayan Vietnam dan Thailand makin berani menjarah laut Natuna


Tiga kapal pengawas perikanan, Hiu 11, Hiu Macan Tutul 02 dan Orca 3 melakukan pengejaran, memeriksa dan menangkap dua kapal Vietnam KG 1843 TS dan KG 1938 TS, sebelum salah satunya mengalami mesin panas, terbakar dan tenggelam.

"Satu kapal terbakar satu kapal kawal ke Batam untuk proses hukum lebih lanjut," kata dia.

Di dalam satu kapal yang berhasil dikawal hingga Batam ditemukan 1 ton ikan yang mereka ambil dari perairan Indonesia.

Sedangkan kapal yang tenggelam disinyalir adalah kapal :suami: yang menampung hasil tangkapan.

Selain barang bukti kapal, sebanyak 22 anak buah kapal dari dua kapal itu juga turut diamankan di Batam, Kepulauan Riau.
Awak kapal Vietnam yang berhasil dievakuasi dari kapalnya tenggelam dalam pengejaran yang dilakukan petugas PDSKP diamankan di Batam. (ANTARA/ Naim)

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021