Jakarta (ANTARA) - Muhammad Fadli Imammuddin mulai menjalani latihan di Izu Velodrome di Shizuka, Jepang yang merupakan lokasi perlombaan cabang olahraga para-balap sepeda Paralimpiade Tokyo 2020.

Dalam rilis resmi NPC Indonesia, Sabtu, latihan perdana ini terlaksana setelah sebelumnya Fadli menjalani karantina di Kampung Atlet Paralimpiade.

Fadli harus melewati prosedur pemeriksaan yang cukup panjang dan ketat sebelum mendapat izin untuk berlatih.

"Ketika tiba di Izu City kami langsung registrasi untuk mendapatkan kunci masuk room di Center House Track Accommodation Cycling. Perlengkapan balap kami juga baru diangkut ke storage di IZU Velodrome," ujar pelatih para-balap sepeda Fadilah Umar.

Baca juga: M Fadli langsung berlatih ringan setibanya di Tokyo
Baca juga: Fadli Imammuddin siap berikan yang terbaik di Paralimpiade Tokyo


Fadli dan tim harus menjalani sejumlah prosedur, termasuk pengambilan sampling check dopping melalui darah dan urine. Sesuai jadwal yang diberikan panitia, Fadli baru menjalani latihan pada Jumat sore sekitar pukul 16.35 sampai pukul 20.00 waktu setempat.

Latihan perdana tim para-balap sepeda Indonesia di Izu Velodrome berjalan dengan baik, sesuai program yang diberikan pelatih.

Fadli mulai dengan latihan adaptasi kondisi trek dilanjutkan dengan adaptasi kondisi lintasan dengan berbagai rasio gear sesuai performance.

Fadli menutup latihan berdurasi tiga setengah jam itu dengan adaptasi mencoba empat lap dengan berbagai rasio gear untuk mengetahui speed, rpm (putaran), heat rate (HR) dan time laps.

Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Fadli Imammuddin yang inspiratif

Sementara itu terkait peta persaingan, sang pelatih mengaku belum bisa mengetahui kekuatan lawan. “Daftar nama pebalap baru akan dirilis panitia setelah check list number, license, dan control jersey, dan technical meeting yang akan diadakan pada Senin (24/8)," kata Fadilah Umar.

Hari ini sesuai jadwal, Fadli kembali menjalani latihan keduanya di Izu Velodrome pada pukul 13.50 sampai 17.30 waktu setempat. Paralimpiade Tokyo 2020 merupakan kesempatan pertama M. Fadli berkompetisi di multievent terbesar sejak memutuskan menjadi atlet para-balap sepeda pada 2017.

Meski tidak ada target khusus yang diberikan pemerintah, Fadli bertekad dan optimistis tampil maksimal. Ayah dari dua anak itu sebelumnya mengaku bahwa ini salah satu momen yang sangat dinantikan setelah hampir satu tahun menjalani pelatnas.

Dengan dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia, Fadli berharap bisa meraih hasil terbaik seperti di Asian Para Games 2018. Ketika itu, ia menyumbang masing-masing satu emas, perak, dan perunggu.

Baca juga: Jaenal dan Hanik bawa bendera Indonesia di defile Paralimpiade Tokyo
Baca juga: Profil atlet Paralimpiade: Usia bukan kendala Ukun berprestasi
Baca juga: Penyalaan api Paralimpiade digelar di Tokyo tanpa penonton

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021