Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung mengembangkan kuliner pengolahan hasil laut untuk menunjang kepariwisataan di daerah itu.

Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain karim di Pangkalpinang, Rabu menyatakan, pemkot akan mengembangkan 73 usaha kuliner, seperti industri pengolahan produk makanan hasil laut yang mempunyai izin dalam upaya mengembangkan sektor wisata boga," kata Walikota Pangkalpinang, Zulkarnain karim di Pangkalpinang, Rabu.

"Pengembangan industri kuliner ini untuk meningkatkan kompetensi komoditas industri inti daerah mengolah produk perikanan berbasis daging ikan lumat, yang diolah dari makanan olahan hasil laut berbentuk makanan kering maupun basah," ujarnya.

Ia menjelaskan, Kota Pangkalpinang daerah kepulauan kaya hasil ikan yang pengolahannya belum optimal karena kurangnya kreativitas dan pemasaran produk kuliner tersebut.

Kapasitas produksi industri kecil/pengrajin pengolahan hasil laut sebesar 1.921.207 kg/tahun dengan jumlah industri 103 dan menyerap 613 tenaga kerja.

Rata-rata industri kecil/pengrajin rumah tangga dalam mengolah produksi ikan olahan hasil laut adalah setiap unit industri hanya mampu berproduksi kurang lebih 5.423 ton/tahun (perhitungan tidak termasuk usaha Coldtorage dan pembekuan ikan).

"Produksi industri kecil/pengarjin rumah tangga ikan olahan hasil laut masih perlu ditingkatkan dikembangkan melalui pengendalian mutu bahan baku, peningkatan mutu produksi, disertifikasi produksi dan promosi yang dilakukan secara terprogram dan berkesimanbungan dengan bekerjasama dengan perusahaan besar dan lembaga terkait yang dapat berperan sebagai bapak angkat," ujarnya.

Ia mengatakan, usaha jasa konsumsi merupakan sektor jasa usaha yang tidak terpisahkan dari pengembangan kepariwisataan, selain objek wisata, akomodasi, transportasi dan lainnya.

"Wisata boga atau kuliner merupakan daya tarik bagi wisatawan ketika mengunjungi suatu daerah daerah itu untuk mendukung program Visit Babel Archi 2010 (tahun kunjungan wisatawan).Setiap wisatawan yang datang ke daerah pasti ingin mencicipi makanan khas daerah atau dijadikan sebagai oleh-oleh ketika pulang kembali ke daerahnya," ujarnya. (ANT-040/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010