Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menyebutkan vaksinasi Indonesia mencapai rangking 6 dunia merupakan bukti gotong royong semua pihak.

Charles Honoris dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa, mengapresiasi percepatan vaksinasi Indonesia yang menurut Menteri Kesehatan mencapai rangking 6 dunia.

Hal tersebut kata dia merupakan hasil gotong royong semua pihak, mulai dari pemerintah, aparatur negara dan berbagai elemen masyarakat.

“Ikut vaksinasi merupakan gotong royong kita bersama untuk membawa Indonesia keluar dari pandemi COVID-19,” kata Charles.

Baca juga: Muhaimin: Saya akan terus berjuang bagi kesejahteraan Papua

Charles mengatakannya saat meninjau program vaksinasi untuk 2.000 warga bersama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Sekolah Islam Terpadu Citra Az-zahra, Jakarta Barat, Selasa.

Meski sudah ranking 6 dunia, kata Charles, percepatan vaksinasi Indonesia harus terus ditingkatkan. Menurutnya, semakin cepat vaksinasi dilaksanakan, semakin cepat juga perlindungan komunal (herd protection) untuk masyarakat bisa dilakukan.

“Kita tahu bahwa mutasi virus Corona terus berjalan, sehingga lebih cepat memberikan perlindungan kepada masyarakat, lebih baik lagi,” kata Waketum Kadin Bidang Kesehatan itu.

Khusus di DKI Jakarta, Charles mengatakan, cakupan vaksinasi untuk dosis pertama memang sudah tinggi, bahkan mencapai 100 persen. Namun, menurut data Kemenkes per 28 Agustus 2021, dosis kedua untuk Jakarta baru 67,02 persen.

“Masih ada porsi besar di Jakarta yang masih belum dapatkan vaksinasi kedua,” kata Charles.

Soal perpanjangan PPKM oleh pemerintah dengan penurunan level, Charles menilai, hal tersebut sudah tepat. Sebab, penurunan tersebut berdasarkan indikator-indikator obyektif.

“Melihat angka penularan di Jakarta dan beberapa di daerah di Pulau Jawa yang sudah turun dan positivity ratenya juga sudah turun, maka memang sudah saatnya ada penurunan level, ada pelonggaran dari pembatasan mobilitas masyarakat,” ujarnya.

Meskipun demikian, politikus muda PDIP itu menilai semua pihak harus hati-hati terhadap berbagai pelonggaran yang dilakukan selama masa PPKM.

“Pelonggaran ini harus kita waspadai juga karena beberapa negara lain termasuk India sudah mulai adanya peningkatan penularan kembali. Sehingga mungkin dalam waktu tidak lama lagi India bisa mengalami gelombang penularan ketiga. Dan ini bisa juga terjadi di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan,” ujarnya.

Baca juga: Akademisi Unsoed harapkan adanya perubahan di DPR
Baca juga: Wakil ketua DPR sebut UU Otsus baru beri harapan baru untuk Papua

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021