Jakarta (ANTARA) - CEO Tesla Elon Musk menyatakan bahwa Tesla Roadster baru akan dikirim ke semua pemesan pada tahun 2023, dan keterlambatan itu terjadi karena rantai pasokan yang bermasalah terutama terkait ketersediaan semikonduktor.

"Dengan asumsi 2022 tidak ada mega drama, Roadster baru akan dikirim pada 2023," tweet Musk belum lama ini, dikutip Kamis.

Elon Musk pertama kali mengumumkan Roadster generasi kedua seharga 200 ribu dolar AS di sebuah acara pada November 2017 lalu, dia juga menjanjikan bahwa model dasar itu dapat melesat dari 0 hingga 60 mil dalam 1,9 detik.

Baca juga: Tesla ubah "software" untuk atasi kekurangan "chip" global

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa Roadster akan memiliki paket baterai 200kWh dan jangkauan yang cukup jauh, yakni 620 mil atau sekitar 998 km untuk satu kali pengisian daya baterai penuh.

Pada saat itu, produksi Roadster dijadwalkan akan dimulai sekitar tahun 2020, tetapi pada bulan Januari, Musk mengatakan bahwa produksi akan dimulai pada tahun 2022.

Penundaan ini mungkin menyakitkan bagi orang-orang yang telah menyetorkan uang untuk memesan mobil itu, yang besarnya 50.000 ribu dolar AS.

Dalam urusan chip yang sedang mengalami gangguan, Tesla telah mencari alternatif lain untuk dimasukkan ke dalam mobilnya dan menulis ulang perangkat lunaknya untuk mendukung kinerja kendaraan.

Tapi sepertinya masih ada beberapa rintangan yang harus diselesaikan sampai bisa merilis Roadster baru nanti. Dan bukan hanya Roadster yang memiliki kendala, produksi Cybertruck juga telah ditunda hingga 2022.

Baca juga: Tesla masih rajai penjualan EV global, Hyundai keenam

Baca juga: Tesla jual 32.968 kendaraan buatan China pada bulan Juli

Baca juga: Baterai Tesla Megapack terbakar di Australia saat pengujian
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021