aplikasi eFisheryKu untuk mendampingi pembudidaya ikan dari awal hingga akhir proses budi daya, sekaligus sebagai solusi yang menawarkan banyak keuntungan
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) bidang teknologi akuakultur eFishery meluncurkan aplikasi 'eFisheryKu', platform yang dirancang khusus bagi pembudidaya ikan untuk mempermudah aktivitas mulai dari pembelian pakan, akses penjualan ikan dan harga pasar, hingga pengajuan pendanaan.

“Aplikasi eFisheryKu sebagai solusi bagi pembudidaya menawarkan banyak keuntungan, mendampingi pembudidaya ikan dari awal hingga akhir proses budi daya,” kata CEO sekaligus Co-Founder eFishery, Gibran Huzaifah, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Saat ini banyak kendala yang dihadapi pembudidaya di lapangan, misalnya soal sulitnya akses terhadap sarana produksi perikanan (saprodi) penunjang budi daya, akses terhadap pembiayaan dan manajemen keuangan, serta menentukan harga jual dan menyalurkan ikan hasil panen.

Namun, dengan aplikasi eFisheryKu, pembudidaya mendapat ragam manfaat, cukup unduh aplikasinya via Google Play Store, kemudian mendaftar dengan mengisi identitas diri.

Ia mencontohkan program 'Kabayan' (Kabayan atau Kasih, Bayar Nanti) pada eFisheryKu di mana pembudidaya ikan dapat membeli pakan dengan metode pembayaran kemudian (pay later) dengan jangka waktu 1-6 bulan,

Program ini sangat membantu pembudidaya ikan karena mendapatkan keringanan dari sisi pengeluaran sebelum masa panen.

"Beli Pakan, Bayar Nanti, itu filosofi dari program Kabayan. Beli pakan dari rumah atau kolam, bayar nanti ketika panen. Pembudidaya ikan dapat bertransaksi di mana saja tanpa perlu repot bolak-balik ke agen untuk melakukan pemesanan. Cukup lewat aplikasi eFisheryKu," jelas Gibran.

eFisheryKu juga menyediakan akses ke lembaga keuangan baik perbankan maupun fintech. Saat ini sudah lebih dari 13.000 pembudidaya yang bergabung bersama eFishery, dan lebih dari sepertiganya sudah terakses dengan lembaga keuangan dengan total pembiayaan yang telah disetujui hampir Rp200 miliar.

Salah seorang pembudidaya, Wiseso Suryo Supomo, mengatakan pakan sudah terpenuhi dari eFishery, jadi modal yang diperoleh bisa digunakan untuk peningkatan produksi seperi menambah jumlah kolam, pembelian kincir, dan lainnya.

“Awalnya ketika mengembangkan usaha terkendala modal, namun kini sejak mengikuti program keanggotan eFishery sudah memiliki 30 kolam budi daya ikan nila merah,” kata pria yang berdomisili di Sleman, Yogyakarta ini.

Baca juga: Startup eFishery gandeng milenial bangun ekosistem industri akuakultur
Baca juga: 6.000 pembudidaya perikanan masuk ekosistem digital e-Fishery
Baca juga: BRI Agro rangkul eFishery fasilitasi layanan untuk budidaya perikanan

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021