Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping berjanji akan memperkuat kerja sama sektor jasa di sejumlah negara yang telah menandatangani kesepakatan pembangunan dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (BRI).

"Kami akan buka untuk sektor yang lebih tinggi," ujarnya saat membuka Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (CIFTIS) di Beijing, Jumat.

China akan memperkenalkan gagasan perdagangan jasa lintas-batas secara meluas agar lebih transparan dan mendukung dunia usaha, kata Xi. 

Gagasan tersebut pernah diperkenalkan pada Juli di Provinsi Hainan yang merupakan satu-satunya proyek percontohan kawasan perdagangan bebas di China.

Namun, pada saat itu gagasan hanya mencakup 11 kategori.

Baca juga: China tanda tangani kesepakatan Sabuk Jalan dengan 18 negara Arab

Beberapa kategori yang yang tidak termasuk dalam daftar 11 kategori itu, seperti penyediaan jasa domestik dan pekerja asing akan dicantumkan dalam regulasi yang baru guna mendapatkan kesempatan yang sama di kawasan perdagangan bebas itu.

Presiden Xi berharap ada peningkatan kerja sama secara global dalam memulihkan perekonomian pascapandemi sehingga China bisa berbagi manfaat dari pembangunan teknologi.

Dalam kesempatan tersebut, Xi juga mengumumkan pendirian pasar modal baru di Beijing yang diharapkan dapat menjadi platform utama pelayanan bagi kalangan usaha kecil dan menengah.

Bursa efek baru di Beijing tersebut merupakan yang ketiga di China, setelah Shanghai dan Shenzhen.  


Baca juga: ASEAN-China bangun Jalur Sutra Kesehatan perangi COVID-19

Baca juga: AS, Australia, India & Jepang siap saingi Prakarsa China

 

Presiden hadiri Belt and Road Forum, bahas konektivitas

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021